Proyeksi kebutuhan daging ayam (karkas) 2018 sebanyak 3.051.276 ton, dengan rataan kebutuhan per bulan sebanyak 254.273 ton.
"Produksi kita yang berlebih ini justru yang kita cari. Produksi kurang justru berbahaya," katanya.
"Kelebihan produksi kita sasar untuk ekspor. Ini yang selalu kami imbau ke perusahaan integrator untuk terus menggenjot ekspor," ujarnya.
Saat ini Indonesia sudah ekspor telur tetas ayam ras ke Myanmar, DOC (Day Old Chicken) ke Timor Leste, dan produk daging ayam olahan ke Jepang, Papua New Guinea (PNG), dan Myanmar.
Baca Juga: Demi Stabilitas Harga Pangan, Kementan Hadirkan TTI
Pemerintah terus berupaya untuk mendorong peningkatan konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia yang masih rendah.
"Meningkatnya konsumsi protein hewani akan berdampak terhadap peningkatan permintaan produk hewan, termasuk daging unggas, sehingga dapat menyerap pasokan unggas di dalam negeri," pungkasnya.