Wow Canggih, LRT untuk Jalur Jabodebek Dibuat Tanpa Masinis

Jum'at, 28 September 2018 | 06:45 WIB
Wow Canggih, LRT untuk Jalur Jabodebek Dibuat Tanpa Masinis
uji coba operasional Light Rail Transit (LRT). (Suara.com/Chyntia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Industri Kereta Api (INKA) Madiun akan memproduksi kereta Light Rail Transit atau LRT tanpa tenaga masinis untuk Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi atau Jabodebek. LRT itu merupakan pesanan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Jumlah kereta yang akan diproduksi mencapai 31 rangkaian (trainset) atau sebanyak 186 kereta dengan nilai kontrak mencapai Rp3,9 triliun.

"Saat ini masih dalam proses pengadaan komponen dan material untuk LRT Jabodebek. Kalau ditanya proses manufacturingnya belum, tapi proses untuk menggarap proyek itu sudah kami lakukan. Kontrak juga sudah ditangan," ujar Manajer Humas dan Protokoler PT INK (Persero) Exiandri Bambang Primadani di Madiun, Kamis (27/9/2018).

Ia menjelaskan, dibandingkan dengan LRT Palembang, LRT Jabodebek tanpa masinis atau driverless kali ini lebih canggih dan mampu melaju dengan kecepatan maksimal 100 kilometer per jam.

Baca Juga: DPRD DKI: Pembangunan LRT Velodrome Termahal Sedunia dan Akhirat

"Ada sedikit penyempurnaan, lebih baik dari LRT Palembang. Kereta ini belum termasuk kereta cepat namun jenis kereta maksimal kecepatan bisa 100 kilometer per jam dan menyesuaikan dengan jalur yang dibangun," terangnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan pembuatan kereta LRT tanpa masinis tersebut merupakan komitmen dari beberpa BUMN yang tergabung dalam konsorsium. Dimana PT INKA kebagian untuk membuat fisik keretanya, sedangkan infrastruktur ditangani oleh PT Adi Karya (Persero).

"Latar belakang pembuatan LRT tanpa masinis ini adalah komitmen dari BUMN yang tergabung dalam konsorsium, bahwa LRT Jabodebek harus coba membuat teknologi baru agar penguasan teknologi kita tidak berhenti di situ saja," katanya.

Dalam proyek ini nanti, PT INKA akan menggandeng beberapa vendor dari Eropa. Sedangkan untuk bahan baku atau material pembuatan kereta LRT Jabodebek, akan dioptimalkan dari dalam negeri.

"Ditargetkan, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di proyek LRT Jabodebek ini mencapai 50 persen. Jumlah itu meningkat dari LRT Palembang yang TKDN-Nya hanya mencapai 40-45 persen," kata dia.

Baca Juga: LRT Stasiun Velodrome Diharapkan Beroperasi Januari 2019

Pihaknya memprediksi, proyek tersebut akan segera digarap pada akhir tahun 2018 ini. Hal itu, tergantung dari kesiapan komponen dan material yang dipesannya. Sesuai rencana, proyek tersebut akan rampung pada tahun 2019.

Seperti diketahui, LRT Jabodebek merupakan salah satu proyek strategis pemerintah. Proyek itu dalam rangka memberikan kemudahan dan kecepatan dalam transportasi masyarakat. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI