TEJ 2018 ini merupakan kolaborasiJapan Travel and Tourism Association (JTTA), Japan Association of Travel Agents (JATA), dan Japan National Tourism Organization (JNTO). Hasil dari kegiatan ini akan dipublikasikan di media Jepang, sehingga orang akan tertarik membeli paket-paket harga khusus.
Indonesia sebagai silver sponsor memperoleh privilege, di antaranya logo exposure on all the TEJ printed materials, tambahan 4 free booth, feature article on the organizer’s media, seminar opportunities, dan pemutaran video WI di layar tv selama 15 detik.
Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Kemenpar. Pertunjukan seni budaya pun dipertontonkan, seperti kesenian khas Bengkulu yang dikolaborasi dengan kesenian Angklung dan Tarian Bali di booth dan di panggung utama. Kopi khas Indonesia pun turut disajikan.
Di event ini, Kemenpar memperoleh penghargaan ‘Regional Category Awards’. Sebuah penghargaan atas prestasi pembuatan dan promosi film hasil kerja sama Indonesia-Jepang, Umi wo Kakeru/Man from the Sea, di Aceh. Penghargaan juga didapat atas penyelenggaraan event olahraga "Jakarta Marathon" yang kontinyu setiap tahun.
Baca Juga: Kemenpar Jual Wisata ke Selandia Baru, 10 Bali Baru Diperkenalkan
"Ini merupakan hasil penilaian juri secara obyektif dan ditetapkan sebenar-benarnya. Berdasarkan tersebut kami menerima penghargaan ini," pungkasnya.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan, pasar Jepang tetap potensial. Jepang sangat peduli dengan isu safety and security, tidak mau ambil risiko, karena karakter masyarakatnya yang sangat konservatif, hati-hati.
"Karena itu harus didekati dengan cara yang hati-hati pula. Kesukaan orang Jepang itu mirip dengan Korea, main golf, pantai, budaya. Soal golf, mereka sangat senang, karena di Indonesia sepanjang tahun bisa main golf. Jepang dan Korea, kalau musim dingin atau panas, orang tidak banyak bermain outdoor," ujarnya.
Ia menambahkan, pasar Jepang mengalami stagnansi, sehingga perlu dicari strategi untuk mendekati customers millenials Jepang.
"Apalagi waktu tempuh Jepang Indonesia sekita 7 jam. Jarak menengah yang masih bisa dikembangkan," kata menteri yang membawa Kemenpar di posisi 1 dan terpilih sebagai #TheBestMinitryOfTourism2018 se-Asia Pacific di Bangkok, 20 September 2018 ini.
Baca Juga: Tawarkan 7 Kota MICE, Kemenpar Tebar Pesona di Thailand