Suara.com - Putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, sudah mendeklarasikan dukungan ke pasangan Joko Widodo atau Jokowi dan Maruf Amin di Pilpres 2019. Dukungan ini disampaikan langsung oleh Yenny Wahid dalam konferensi pers Konsorsium Kader Gus Dur di Jalan Kalibata Timur I, Jakarta Selatan, Rabu siang.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengapresiasi keputusan politik Direktur Eksekutif The Wahid Institute tersebut. Dimana, Yenny lebih memilih mendukung pasangan Jokowi - Maruf Amin daripada pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
"Ya diapresiasi karena itu pilihan dan menurut saya itu pasti sudah dipertimbangkan. Dan kami tetap yakin 2019 ganti presiden," ujar Mardani di Kantor Indikator, Jalan Cikini V No 15A, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (36/9/2018).
Inisiator gerakan 2019 Ganti Presiden ini menyadari dukungan Yenny akan menambah kekuatan kubu Jokowi - Maruf Amin. Namun, ia menyebut efek Sandiaga Uno saat ini terus mengalami kenaikkan.
Baca Juga: Yenny Wahid Dukung Jokowi, PDIP: Memperkuat Arus Kemenangan
"Ada efek, tetapi sekarang ini efek Sandi jauh lebih kuat. Sandi ini luar biasa ya, kami melihat bahwa efek Sandi dari muter ini luar biasa," kata dia.
Meski dukungan pasangan nomor urut satu semakin bertambah dari kalangan Nahdlatul Ulama, kubu Prabowo-Sandiaga, kata Mardani akan merebut memilih muda NU.
"Ada peluang seperti itu, tapi kami sedang berusaha untuk masuk ke massa milenial NU-nya. Insya allyah kuat juga," kata dia.
Lebih jauh Mardani mengatakan, kubu Prabowo-Sandiaga mendekati Yenny saat itu karena belum ada keputusan politik dari keluarga Gus Dur.
Setelah Yenny menentukan pilihan, Mardani pun menghargainya.
Baca Juga: Survei: Jokowi - Sandiaga Beken, Prabowo - Ma'ruf Kurang Dikenal
"Tidak ada (kecewa). Kami basisnya sebetulnya ke relawan ya, relawan kita yang kerjanya luar biasa dan trennya tren milenial, tren emak-emak militan, dan tren keumatan," kata Mardani.