Suara.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin, Irma Suryani mengatakan, Jokowi memiliki misi lanjutan dalam hal peningkatan sumber daya manusia yakni rencana wajib belajar 12 tahun.
"Kita juga sedang merencanakan bahwa sekolah itu nanti tidak hanya sembilan tahun tapi 12 tahun," ujar Irma di Posko Cemara, Jakarta, Selasa (25/9/2018).
Politisi Nasdem itu menyebut, rencana itu merupakan program lanjutan nawacita Presiden Jokowi yang diharapkan meningkatkan kualitas SDM dan mampu bersaing di pasar bebas tenaga kerja dunia ataupun pasar tenaga kerja lokal.
"Itu yang akan kita berikan kepada masyarakat kita sehingga SDM kita mampu bersaing di pasar bebas tenaga kerja dunia atau pun pasar tenaga kerja lokal. Ini yang hari ini juga sedang dilaksanakan oleh presiden pemerintah," kata dia.
Baca Juga: Diduga Putus Asa, Pelajar SMP Akhiri Hidup di Pintu Dapur
Menurut dia, pemerintah memiliki progran Kartu Indonesia Pintar (KIP). Adapun program KIP tersebut juga merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM.
"Ini yang ke depan juga akan dimasifkan, tidak hanya sekedar untuk masyarakat yang kurang sejahtera. Tapi juga di seluruh masyarakat kita yang memang tidak mampu tapi mampu secara IQ dan lain sebagainya akan di back-up pemerintah," ujar Irma.
Peningkatan SDM juga akan dilakukan melalui renovasi dan perbaikan kepada semua Balai Latihan Kerja (BLK) di Idonesia.
Sebab, kata Irma, pemerintah juga telah menyiapkan lebih dari 1.000 BLK untuk meningkatkan agar kemampuan tenaga kerja Indonesia untuk bisa bersaing di pasar bebas tenaga kerja dengan zerro cost.