Suara.com - Anggota KPU RI Wahyu Setiawan mengungkapkan, pihaknya telah memberikan perlakuan istimewa kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat deklarasi kampanye damai.
Namun, SBY justru memutuskan untuk walkout (WO) saat acara karnaval berlangsung, Minggu (23/9) akhir pekan lalu.
Wahyu mengatakan, sosok SBY sangat dihormati oleh KPU sebagai Ketua Umum Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI.
"Kami sudah menghormati Pak SBY secara istimewa. Buktinya, Partai Demokrat kan nomor 14 di Pemilu 2019, berarti dalam karnaval damai itu rombongannya urutan ke-14. Tapi, Demokrat kami berikan urutan karnaval nomor 3, setelah rombongan capres dan cawapres nomor urut 1 dan 2,” tutur Wahyu saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat, Selasa (25/9/2018).
Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Dipermalukan Cina di Pakansari
"Ini fakta tak terbantahkan, kami menghormati Pak SBY dengan istimewa, karena dia ketua umum partai dan juga presiden keenam," ungkap Wahyu.
Namun, perlakuan istimewa itu justru tak mendapat sambutan baik dari SBY. Ia justru WO sebelum acara selesai, lantaran kecewa terhadap massa pendukung Jokowi – Maruf yang datang menggunakan atribut kampanye.
"Pak Hinca, Pak Hinca ini panitia bukan?" tanya SBY kepada Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan ketika melihat para relawan Jokowi-Maruf dengan atribut kampanye lengkap di Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu (23/9/2018).
"Demokrat tertib sesuai aturan tapi yang lain sudah kampanye," lanjut SBY. Seusai memprotes hal itu, SBY langsung berhenti tak mengikuti rombongan arak-arakan pasangan capres dan cawapres. Ia memilih untuk pergi meninggalkan lokasi deklarasi berlangsung.
Baca Juga: Jokowi Batal Hadir di Party Rock PKPI