SBY WO saat Deklarasi, KPU: Masak Teriak 2 Periode Provokatif?

Selasa, 25 September 2018 | 19:40 WIB
SBY WO saat Deklarasi, KPU: Masak Teriak 2 Periode Provokatif?
SBY saat menghadiri deklarasi kampanye damai di Monas, Minggu (23/9/2018). (Suara.com/Chintya Sami B)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota KPU Wahyu Setiawan mengakui, tak memahami alasan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang memilih walkout (WO) dalam deklarasi kampanye damai, Minggu (23/9) akhir pekan lalu.

Ia menuturkan, KPU hingga kekinian belum menerima laporan komplain dari SBY maupun Partai Demokrat.

Wahyu mengatakan, Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean melalui media massa menegaskan bukan atribut yang dipersoalkan SBY, melainkan adanya ujaran provokatif.

"Saya juga tidak memahami persoalannya, karena belum ada laporan. Kalau yang disoal adalah ungkapan provokatif, apa bunyinya? Masak ada yang beteriak ‘dua periode’ dianggap provokatif?” tukas Wahyu di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2018).

Baca Juga: Cina Cetak Dua Gol, Indonesia U-19 Tak Berdaya di Babak Pertama

Wahyu lantas menampik tuduhan KPU tidak profesional sebagai penyelenggara acara deklarasi Pemilu dan Pilpres 2019 Damai tersebut.

Ia menjelaskan, massa pendukung Capres dan Cawapres nomor urut 1 Jokowi – Maruf Amin yang membawa atribut berada di luar arena deklarasi.

"Sementara di arena deklarasi steril dari semua atribut. Jadi, kami tidak bisa menerima kalau dituding tak profesional,” tegasnya.

Namun, Wahyu kembali menegaskan, KPU mempersilakan siapa pun mengajukan protes terhadap acara tersebut, termasuk Partai Demokrat.

"Kalau mereka (Demokrat) mau laporkan silakan saja. Kami mempersilakan semua pihak memberikan saran, masukan, kritik kepada KPU sebagai penyelenggara pemilu," pungkasnya.

Baca Juga: Jangan Biarkan Standar Kecantikan Hambat Potensi Diri Perempuan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI