Haringga Sirla Tewas, Polisi Evaluasi Panpel Persib vs Persija

Selasa, 25 September 2018 | 12:57 WIB
Haringga Sirla Tewas, Polisi Evaluasi Panpel Persib vs Persija
Haringga Sirila (23), Jakmania yang tewas dikeroyok di Stadion GBLA, Jawa Barat dikenal sebagai sosok yang ramah, baik dan suka ikut kerja bakti di lingkungan rumahnya. (Suara.com/Chyntia Sami B)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Polrestabes Bandung, Jawa Barat hanya akan mengevaluasi panitia pertandingan Persib Bandung melawan Persija Jakarta. Itu menyusul tewasnya Haringga Sirla (23), pendukung Persija yang tewas dikeroyok pendukung Persib atau Bobotoh.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol. Irman Sugema menjelaskan ke depan panitia pelaksana pertandingan ke depan harus berantisipasi jika penonton pertandingan membeludak.

"Mengantisipasi animo ini bukan hanya aparat keamanan di setiap lini. Tetapi ada sarana alternatif solusi memecah kerumunan masa," kata Irman Sugema di Bandung, Selasa (25/9/2018).

Irman Sugema mengatakan tensi pertandingan diprediksi akan berjalan panas jika Persija dan Persib bertanding. Apalagi, kata Irman, hubungan antara pendukung Persib maupun Persija dikenal tidak akur.

Baca Juga: Haringga Sirla, Dibunuh Karena Nonton Bola

Beberapa hari sebelum pertandingan, polisi sudah berkoordinasi dengan panpel, manajemen, dan bobotoh agar bisa menjaga iklim kondusif, baik sebelum maupun setelah laga berakhir.

Polisi pun meminta agar panitia penyelenggara memasang enam layar lebar untuk memecah konsentrasi massa. Panpel sudah menyetujui akan menyediakan layar lebar. Namun, realisasinya tidak ada satu pun yang terpasang.

"Nah, itu tentu menjadi bahan evaluasi. Mengapa? Atas apa yang sudah disepakati tetapi tidak direalisasikan oleh pihak panitia," katanya.

Irman mengatakan bahwa saat pertandingan berlangsung, stadion yang hanya memiliki kapasitas sekitar 38.000 orang malah dibanjiri oleh penonton. Diperkirakan penonton yang datang hingga 100.000 orang.

Menurut dia, jika layar lebar itu ada, bukan tidak mungkin konsentrasi massa akan terpecah, terutama yang memaksakan diri datang ke stadion meski tidak memiliki tiket.

Baca Juga: Sosok Haringga Sirla di Mata Pentolan Jakmania

"Ini menjadi bahan evaluasi ke depan dalam pelaksanaan. Kalau sarana menonton ada, mungkin mereka akan menonton tidak akan melakukan itu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI