Patung Garuda Wisnu Kencana Akhirnya Diresmikan Presiden

Senin, 24 September 2018 | 15:00 WIB
Patung Garuda Wisnu Kencana Akhirnya Diresmikan Presiden
Presiden Joko Widodo meresmikan Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK), Sabtu (22/9/2018). (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK), yang menjadi ikon Bali, diresmikan Presiden Joko Widodo, Sabtu (22/9/2018). Selain bakal menjadi tourism destination di Bali, patung setinggi 121 m itu bakal menjadi ikon pariwisata baru buat Indonesia.

Sejumlah tokoh besar ikut hadir di acara ini, seperti Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri dam Wakil Presiden ke-6, Try Sutrisno. Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil, juga terlihat hadir.

“Apresiasi tinggi saya berikan kepada Pak Nyoman Nuarta dan PT Alam Sutera, yang konsisten menggarap GWK hingga tuntas. Tentunya juga kepada Pak Joop Ave sebagai pencetus. Dengan diresmikannya GWK ini, kami harapkan 4 juta wisman bakal berkunjung ke landmark Bali itu,” kata menpar, saat jumpa pers peresmian GWK, di kawasan GWK Cultural Park, Jalan Raya Uluwatu, Ungasan, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (22/9/2018).

Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) diresmikan Presiden Joko Widodo, Sabtu (22/9/2018). (Dok: Kemenpar)
Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) diresmikan Presiden Joko Widodo, Sabtu (22/9/2018). (Dok: Kemenpar)

Patung tertinggi ketiga di dunia itu ditargetkan akan menjadi magnet tersendiri untuk mendatangkan wisatawan mancanegara ke Bali. Ekspektasinya tak kalah dari The Spring Temple Buddha di China dan The Laykyun Sekkya Buddha di Myanmar.

Baca Juga: Hebat, Kemenpar Dinobatkan sebagai The Best Ministry of Tourism

Ada tips yang diberikan Arief terhadap pengelola patung yang pengerjaannya mencapai 28 tahun itu. Pertama, terkait biaya masuk ke GWK, kedua terkait pemilihan posisi

Postitioning GWK adalah cultural park (taman budaya), berdiri di lahan seluas 67 ha, untuk cutural performence yang sangat representatif bagi 35 ribu penonton. Atraksi yang bisa digarap adalah konser musik, dance, hingga sendratari," kata menteri yang memimpin Kementerian Pariwisata Terbaik 2018 di ajang TTG Asia 2018 itu.

Dari sisi tiket masuk ke GWK, Menpar menyarankan untuk disesuaikan. Bila entry fee-nya diturunkan, jumlah wisatawan akan makin banyak,

"Entry fee lebih rendah akan jauh lebih baik. Pengunjung akan lebih besar spending-nya dari pada entry fee-nya,” katanya.

Ini sudah dibuktikan menpar saat melakukan regulasi terkait bebas visa kunjungan ke Indonesia. Pendapatan negara dari sisi penerimaan visa memang tergerus, tapi spending wisman jadi makin besar.

Hal ini bisa dilihat dari melambungnya pariwisata sebagai sektor penyumbang devisa nomor dua di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI