Kejar Target, Kemenpar Jual Wisata di Laos dan Myanmar

Senin, 24 September 2018 | 12:00 WIB
Kejar Target, Kemenpar Jual Wisata di Laos dan Myanmar
Kemenpar menjaring wisatawan di Laos dan Myanmar. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia mengakui, pasar Laos dan Myanmar belum sebesar negara-negara lain, namun secara kualitas, wisatawan keduanya memiliki daya beli yang cukup tinggi. Jumlah wisatawannya pun terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

"Laos misalnya. Pada 2016 menyumbang 2.528 wisatawan ke Indonesia. Jumlah tersebut terkoreksi positif dengan torehan 3.915 wisatawan pada 2017. Target kita dapat menarik 4.100 wisatawan Laos tahun ini," terang Ukus

Dengan program ini, dampak terhadap pasar diyakini bakal sangat bagus. Kapasitas pintu masuk wisman akan menyebar lebih banyak ke destinasi lain, sehingga wisman tidak menumpuk di segelintir destinasi saja.

“Pintu masuk wisman selama ini dari Bali 40 persen, Jakarta 30 persen, Batam-Bintan dan sekitarnya 20 persen, dan kota lainnya 10 persen. Jadi harus ada terobosan destinasi wisata baru dengan cepat, karena kapasitas tiga pintu itu sudah terbatas, " pungkas Ukus.

Baca Juga: Hebat, Kemenpar Dinobatkan sebagai The Best Ministry of Tourism

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Laos, menyampaikan, sepanjang 73 tahun usia negara Indonesia dan 61 tahun hubungan bilateral Indonesia-Laos, terdapat banyak kemajuan. Namun demikian masih terdapat ruang pengembangan lebih lanjut , khususnya di bidang kerja sama kebudayaan serta pariwisata.

"Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama di luar negeri, termasuk di Laos. Dimana tentunya akan memberikan manfaat bagi kedua negara dan dapat meningkatkan neraca perdagangan dan ekonomi bilateral," ujar Pratito.

Sementara itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan, strategi promosi Wonderful Indonesia  melalui tiga hal, yaitu BAS, branding, advertising, dan selling. Sales mission ini adalah bagian dari selling, selain fam trip yang selalu digelar oleh Kemenpar.

"Ketiga strategi itu harus connect sampai menghasilkan wisman. Itu harus kita maksimalkan di setiap kesempatan. Terlebih momentumnya pas ketika nama pariwisata Indonesia sedang bersinar," jelas menteri yang memimpin Kementerian Pariwisata Terbaik 2018 di Asia Pasifik versi TTG ini.

Baca Juga: Tawarkan 7 Kota MICE, Kemenpar Tebar Pesona di Thailand

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI