Suara.com - Kedatangan Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno ke Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sabtu (22/9/2018), disambut oleh aksi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UMS.
Massa aksi sempat masuk halaman gelanggang olahraga, ketika Sandiaga Uno mengisi kuliah umum tentang kewirausahaan. Petugas keamanan kampus meminta mereka keluar.
Meski demikian, hal itu tidak menghentikan mahasiswa. Mereka terus menyampaikan orasi di luar pagar GOR, untuk menolak kedatangan Sandiaga Uno.
Abdulrahman, mahasiswa yang menjadi peserta aksi mengatakan, unjuk rasa itu merupakan bentuk penolakan politisasi kampus.
Baca Juga: Persib Jamu Persija di GBLA, Kemenangan Harga Mati buat Gomez
"Jika berhubungan dengan kepentingan 2019, kami menolak. Memang ketika kondisi seperti ini generasi milenial, termasuk mahasiswa, yang paling diunggulkan," katanya seperti diberitakan Antara.
Menurut dia, kedatangan Sandiaga Uno ke UMS justru berpotensi mencederai nama baik mahasiswa dan universitas.
"Dari mana pun kami akan menolak keras. Hentikan politisasi di lingkungan kampus," kata mahasiswa Teknik Mesin UMS tersebut.
Pengunjuk rasa lainnya, Muhammad Ismail, menegaskan bahwa penolakan itu bukan berarti bentuk dukungan terhadap capres lain, Joko Widodo.
"Kami bukan berarti mendukung Joko Widodo. Yang pasti kami menolak politisasi kampus. Oleh karena itu, kami ingin kampus juga membuka ruang demokrasi seluas-luasnya. Kampus memiliki tugas independen yang tidak boleh dipolitisasi," kata mahasiswa Jurusan Teknik Elektro tersebut.
Baca Juga: IGTV Instagram Tawarkan Video Mutilasi Kelamin ke Anak-anak
Sementara itu, Rektor UMS Sofyan Anif memastikan bahwa kedatangan Sandiaga Uno dan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan tidak berhubungan dengan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden RI 2019.