Suara.com - Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menjadi pembicara dalam acara bedah buku karyanya sendiri, Paradoks Indonesia, di Hotel Sari Pan Pasific, Thamrin, Jakarta, Sabtu (22/9/2018).
Dalam paparannya, Prabowo menjelaskan buku berjudul Paradoks Indonesia itu merekam jejak ”pencerahan” dirinya mengenai persoalan sistem ekonomi nasional.
"Saya harus mengatakan, buku Paradoks Indonesia tidak ada yang baru, tidak ada yang orisinal. Tapi ini adalah perjalanan pencerahan bagi diri saya, dan setelah saya lihat masalahnya, saya merasa perlu untuk menyebarluaskan apa yang saya dapatkan," ujar Prabowo dalam paparannya.
Ia menyebut sistem ekonomi yang ada di Indonesia sudah menyimpang dari Undang-Undang Dasar 1945.
Baca Juga: Sandiaga Uno Duduk Bareng Cewek Muda Makan Soto di Pinggir Jalan
"Inti masalah yang saya temukan adalah, sistem ekonomi yang berlaku sekarang menyimpang dari UUD 1945. Nah kalau kita diajarkan dari kecil, kalau kita sudah meninggalkan kaidah-kaidah fundamental negara ini, bagain mungkin berharap negara ini aman dan sejahtera? Bagaimana mungkin," kata dia.
Tak hanya itu, Ketua Umum Prabowo Subianto mengatakan penyimpangan sistem ekonomi tersebut mengangkangi amanat Pasal 33 UUD 1945, yakni seluruh kekayaan Indonesia dikelola negara dan digunakan untuk rakyat.
"Kalau lihat data sistem ekonomi menyimpang dari UU 1945 khususnya Pasal 33. Inti masalahnya terjadi apa yang saya sebut mengalir keluarnya kekayaan nasional. Jadi sistem sekarang membuat tidak ada kekayaan nasional yang tinggal di republik ini,” tandasnya.
Dalam acara tersebut hadir pula Wakil Ketua Umum Bidang Ideologi DPP Partai Gerindra sekaligus Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno, Djoko Santoso; Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto; dan, Wakil Ketua Umum Bidang Ideologi Partai Gerindra, Rachmawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Fakhri Berharap Brylian dan Supriadi Bisa Turun Hadapi Vietnam