Kwik Kian Gie Tidak Dukung Paslon Mana-mana, Tapi Pilih Jadi Ini

Sabtu, 22 September 2018 | 08:01 WIB
Kwik Kian Gie Tidak Dukung Paslon Mana-mana, Tapi Pilih Jadi Ini
Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri, Kwik Kian Gie. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri, Kwik Kian Gie, mengaku tak mendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga Uno serta pasangan calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Ma'ruf Amin.

Ia mengatakan dirinya mendukung pemikiran-pemikiran dirinya sendiri.

"Saya tidak mendukung ke sana, saya tidak mendukung kesini, saya mendukung pikiran-pikiran saya sendiri," ujar Kwik usai menghadiri Forum Grup Diskusi di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (21/8/2018).

Pernyataan Kwik menanggapi perihal kedatangan dirinya yang merupakan Tim Penasehat pasangan Prabowo - Sandiaga, dan hadir dalam acara FGD yang diadakan tim Jokowi - Ma'ruf.

Baca Juga: Jadi Pendukung Prabowo, Kwik Kian Gie Ikut FGD Tim Jokowi

Kwik menuturkan, dirinya sudah mengenal Prabowo sejak dia di militer hingga aktif di bidang politik. Tak hanya mengenal Prabowo, Kwik juga sudah mengenal Sandiaga.

"Komunikasi jalan terus, makan malam bersama, ngobrol bersama ayahnya, walaupun ayahnya pak Prabowo Soemitro itu beda usia sangat besar tetapi dekat karena kalau bertemu berbicara mengenai banyak hal, karena kami dari almamater yang sama, kami dari sekolahan yang sama. Jadi seluruh keluarga sudah kenal, demikian juga dengan pak Sandi. Jadi hubungannya itu hubungan pribadi sebagai teman," kata dia.

Karena itu, dirinya bersedia memberi masukan soal ekonomi kepada Prabowo - Sandiaga.

"Lalu saat diskusi tentu bersedia, kan saya tidak bisa mengatakan saya tidak bersedia, saya enggak mau kenal Anda karena Anda sekarang sudah punya, saya tidak bisa mengatakan demikian. Apalagi diajak bicara mengenai kepentingan bersama, jadi saya mau. Lalu jadi penasihat mau, itulah yang diumumkan, penasihat," ucap dia.

Tak hanya itu, Kwik berharap, siapapun yang akan terpilih menjadi Presiden semoga perekonomian Indonesia semakin baik.

Baca Juga: Maruf Amin Hormati Kwik Kian Gie yang Merapat ke Prabowo

"Siapapun yang terpilih presiden harapan saya ini dijalankan dan kalau toh ada perhatian dari kedua belah pihak untuk mengetahui lebih dalam kalau yang membaca ini (buku) kurang jelas, tentu saya bersedia untuk memberi penjelasan dimana saja," kata dia.

Lebih lanjut, Kwik membantah masuk sebagai Dewan Pakar di Tim Sukses pasangan Prabowo Subianto -Sandiaga Uno. Ia pun menegaskan dirinya menjadi penasehat Prabowo bukan penasat partai atau koalisi.

"Itu bisa saya katakan dengan tegas, tidak pernah ada pembicaraan dengan saya tentang itu. Jadi pertemuan saya yang terakhir adalah dengan Pak Prabowo sendiri, ada Pak Sandi, ada Pak Hasyim, ada Pak Burhanuddin Abdullah juga, ada Pak Fuad Bawazier, dan itu berhadapan dengan pers seperti ini, itu tidak ada kata-kata 'Dewan Pakar', tidak ada sama sekali, hanya penasihat," kata Kwik

"Dan penasehat itu bukan penasehat koalisi, bukan penasehat partai, penasehat Prabowo," sambungnya.

Kwik menjelaskan, kepada Prabowo meski dirinya masuk menjadi Penasehat Prabowo, dirinya tetap menjadi kader PDI Perjuangan.

"Lalu saya mengatakan kepada pak Prabowo, saya kan di PDIP dan kader PDIP yang sudah sangat lama dan sudah cukup menderita karena mulai 87 terhadap orde baru itu tidak akan saya tinggalkan. 'oh ya jelas, sudah jelas Anda tidak perlu meninggalkan, harus tidak perlu meninggalkan'. Jadi asal diketahui saja kok tahu dan paham betul pak Prabowo, itu yang terjadi," tandasnya.

Kwik Kian Gie Tidak Dukung Paslon Mana-mana, Tapi Pilih Ini

Kwik Kian Gie : Bukan Penasehat Koalisi, penasehat Partai,Penasehat Prabowo


Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri, Kwik Kian Gie, mengaku tak mendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga Uno serta pasangan calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Ma'ruf Amin.

Ia mengatakan dirinya mendukung pemikiran-pemikiran dirinya sendiri.

"Saya tidak mendukung ke sana, saya tidak mendukung kesini, saya mendukung pikiran-pikiran saya sendiri," ujar Kwik usai menghadiri Forum Grup Diskusi di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (21/8/2018).

Pernyataan Kwik menanggapi perihal kedatangan dirinya yang merupakan Tim Penasehat pasangan Prabowo - Sandiaga, dan hadir dalam acara FGD yang diadakan tim Jokowi - Ma'ruf.

Kwik menuturkan, dirinya sudah mengenal Prabowo sejak dia di militer hingga aktif di bidang politik. Tak hanya mengenal Prabowo, Kwik juga sudah mengenal Sandiaga.

"Komunikasi jalan terus, makan malam bersama, ngobrol bersama ayahnya, walaupun ayahnya pak Prabowo Soemitro itu beda usia sangat besar tetapi dekat karena kalau bertemu berbicara mengenai banyak hal, karena kami dari almamater yang sama, kami dari sekolahan yang sama. Jadi seluruh keluarga sudah kenal, demikian juga dengan pak Sandi. Jadi hubungannya itu hubungan pribadi sebagai teman," kata dia.

Karena itu, dirinya bersedia memberi masukan soal ekonomi kepada Prabowo - Sandiaga.

"Lalu saat diskusi tentu bersedia, kan saya tidak bisa mengatakan saya tidak bersedia, saya enggak mau kenal Anda karena Anda sekarang sudah punya, saya tidak bisa mengatakan demikian. Apalagi diajak bicara mengenai kepentingan bersama, jadi saya mau. Lalu jadi penasihat mau, itulah yang diumumkan, penasihat," ucap dia.

Tak hanya itu, Kwik berharap, siapapun yang akan terpilih menjadi Presiden semoga perekonomian Indonesia semakin baik.

"Siapapun yang terpilih presiden harapan saya ini dijalankan dan kalau toh ada perhatian dari kedua belah pihak untuk mengetahui lebih dalam kalau yang membaca ini (buku) kurang jelas, tentu saya bersedia untuk memberi penjelasan dimana saja," kata dia.

Lebih lanjut, Kwik membantah masuk sebagai Dewan Pakar di Tim Sukses pasangan Prabowo Subianto -Sandiaga Uno. Ia pun menegaskan dirinya menjadi penasehat Prabowo bukan penasat partai atau koalisi.

"Itu bisa saya katakan dengan tegas, tidak pernah ada pembicaraan dengan saya tentang itu. Jadi pertemuan saya yang terakhir adalah dengan Pak Prabowo sendiri, ada Pak Sandi, ada Pak Hasyim, ada Pak Burhanuddin Abdullah juga, ada Pak Fuad Bawazier, dan itu berhadapan dengan pers seperti ini, itu tidak ada kata-kata 'Dewan Pakar', tidak ada sama sekali, hanya penasihat," kata Kwik

"Dan penasehat itu bukan penasehat koalisi, bukan penasehat partai, penasehat Prabowo," sambungnya.

Kwik menjelaskan, kepada Prabowo meski dirinya masuk menjadi Penasehat Prabowo, dirinya tetap menjadi kader PDI Perjuangan.

"Lalu saya mengatakan kepada pak Prabowo, saya kan di PDIP dan kader PDIP yang sudah sangat lama dan sudah cukup menderita karena mulai 87 terhadap orde baru itu tidak akan saya tinggalkan. 'oh ya jelas, sudah jelas Anda tidak perlu meninggalkan, harus tidak perlu meninggalkan'. Jadi asal diketahui saja kok tahu dan paham betul pak Prabowo, itu yang terjadi," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI