Suara.com - Lalintas bersama United in Diversity (UID) berinisiatif untuk mengurangi korban kecelakaan lalu lintas. Hal ini dilakukan Lalintas dan UID untuk membantu pemerintah menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Chaerany Putri selaku Co-Founder Lalintas, saat di temui di Komunal Facebook - Jakarta Selatan Jumat (21/09/2018) memaparkan bahwa kecelakaan lalu lintas bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi masyarakat juga harus menyadari tanggung jawab ini. Inisiatif yang dilakukan Lalintas dan UID merupakan kampanye aksi nyata dengan cara membangun kesadaran dan mengubah pemikiran masyarakat dengan berkendara aman dan nyaman.
"Keselamatan lalu lintas menjadi tanggung jawab kita semua, bukan hanya pemerintah," ujar Putri.
Indonesia menjadi negara kesepuluh di dunia yang tingkat kecelakaan lalu lintasnya tinggi. Biasanya kecelakaan tertinggi ini terjadi di lima daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Sumatra Utara.
Baca Juga: Kronologis Lakalantas Rombongan Mudik Bersama BUMN di Tol Cipali
Menurut statistik Transportasi Darat yang diterbitkan tahun 2016, sekitar 26 - 29 ribu juta menjadi korban meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Dan 70 persen korban kecelakaan lalu lintas adalah remaja.
Banyak masyarakat yang merasa cemas dengan adanya kecelakaan tersebut.
"Apa kita akan membangun masyarakat yang merasa cemas?" ujar Cokorda Istri Dewi selaku excecutive vice president United in Diversity.
Hal ini terjadi karena banyaknya orangtua yang tidak peduli atau bangga dengan memberikan izin anak mereka untuk menggunakan kendaraan bermotor. Padahal hal ini merupakan kecemasan di beberapa orangtua. [Imron Fajar]
Baca Juga: Lakalantas di Kebayoran, 2 Mahasiswa Tewas Seketika