"Saya memilih mendukung Prabowo-Hatta karena alasan profesional. Sebagai TNI dan pernah mendapat pendidikan politik, menilai pasangan Prabowo-Hatta mampu membangun pemerintahan yang baik," kata Djoko Santoso pada deklarasi "Poros Pelajar Santri Indonesia (PPSI)" di Tebet, Jakarta, Kamis, 12 Juni 2014 kala itu seperti didokumentasikan Antara.
Kali ini, Djoko tidak lagi berada di belakang layar, namun akan menjadi jenderal lapangan yang menggerakan tim pemenangan.
"Ya namanya tentara harus siap, tidak ada yang tidak siap kalau untuk negara," kata Djoko di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa, 14 Agustus 2018, saat namanya disebut Prabowo untuk menjadi ketua tim.
Bagi pria yang lahir di Surakarta 1952 tersebut, mengendalikan dan mengelola tim bukanlah hal yang asing.
Sebagai tentara dengan karier hingga Panglima TNI, ia telah terbiasa untuk mengelola dan mengendalikan tim, kata lelaki yang memulai kariernya sebagai Komandan Peleton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang itu.
Karier militer Djoko Santoso melejit setelah berhasil memadamkan kerusuhan di Maluku saat menjabat sebagai Panglima Kodam XVII/Pattimura yang juga mendapat tugas tambahan sebagai Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan pada 2002-2003.
Keberhasilannya membuat dia dipromosikan menjadi Pangdam Jaya pada 2003. Posisi tersebut dijabat tidak lama, karena pada tahun itu juga dirinya naik menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat. Dua tahun kemudian, Djoko menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (2005-2007). Djoko menempati jabatan tertinggi sebagai Panglima TNI pada 2007-2010.Sang Pengusaha Sementara itu, Jokowi jauh-jauh hari juga telah menunjuk "jenderal lapangan" untuk kampanyenya, pengusaha muda Erick Thohir.
Keberhasilannya sebagai Ketua Pelaksana Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang beberapa waktu menambah nilai plus bagi Jokowi.Erick Thohir mampu membawa perhelatan Asian Games 2018 menjadi salah satu kompetisi olahraga terbesar se Asia yang menuai pujian.
Erick Thohir merupakan pengusaha muda papan atas yang mewarisi keahlian Keluarga Thohir. Penunjukannya sebagai ketua tim kampanye menunjukan penghargaan atas kemampuan manajerial pendiri Grup Mahaka tersebut.
"Ini bukan urusan berpolitik, ini urusan manajemen. Mengelola kampanye ini sehingga bisa berjalan dengan baik," ujar Jokowi saat mengumumkan pengusaha pemilik sejumlah media tersebut, Jumat, 7 September 2018. Pengumuman Erick Thohir juga dihadiri oleh partai koalisi, yakni PDIP, Golkar, PKB, PPP, Hanura, Nasdem, PSI, Perindo dan PKPI.