Soal Usulan Debat Capres Bahasa Inggris, Begini Kata Megawati

Kamis, 20 September 2018 | 18:26 WIB
Soal Usulan Debat Capres Bahasa Inggris, Begini Kata Megawati
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berfoto bersama sejumlah artis yang merupakan kader PDIP saat peluncuran "tagline" dan atribut partai untuk kalangan milenial di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (20/9). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menyindir usulan kubu Prabowo Subianto terkait debat di Pilpres 2019 dengan menggunakan bahasa Inggris.

"Saya pikir bagaimana ini? Ke mana bahasa kita? Apa kalau bisa bahasa Inggris itu istimewa? Tidak lah," ujar Megawati di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro 58, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2018).

Pernyataan ini disampaikan Megawati saat meluncurkan tagline dan atribut milenial PDIP di Pemilu 2019.

Mulanya, Megawati menyontohkan penyanyi asal Indonesia yang sudah keliling dunia yakni Anggun C Sasmi. Presiden RI kelima ini menilai, Anggun tetap tidak lupa dengan jati dirinya sebagai warga Indonesia.

Baca Juga: Budidaya di Indonesia, Ikan Cupang Spesies Baru Diklaim Malaysia

"Kita lihat penyanyi kita, Anggun. Sudah internasional, tapi dia masih njawani. Tidak menjadi sombong, masih tetap Indonesia," kata Megawati.

Dengan tegas, Megawati mengaku tidak setuju dengan usulan debat calon presiden dan wakil presiden menggunakan bahasa Inggris. Menurut dia, masyarakat seharusnya bangga menggunakan bahasa Indonesia.

"Makanya saya ketawa ada yang mengusulkan debat pakai bahasa Inggris. Ke mana bahasa kita? Apa kalau bahasa Inggris istimewa? Tidak," ujarnya lagi.

Menurut dia, tantangan generasi muda Indonesia ke depan adalah tetap mempertahankan jati diri Indonesia.

Usulan debat bahasa Inggris itu awalnya disampaikan Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto. Ia mengatakan, calon kepala negara akan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai negara dan akan rutin terlibat pada forum internasional, sehingga butuh kecakapan yang bagus dalam bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.

Baca Juga: Lawan Stigma, Empat Pejuang HIV Ikut Jakarta Marathon 2018

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI