Kemenpar Pukau Media Asing Saat Promosi Wisata di Bangkok

Kamis, 20 September 2018 | 12:00 WIB
Kemenpar Pukau Media Asing Saat Promosi Wisata di Bangkok
Media Briefing Incentive Travel & Convention, Meeting Asia (IT&CMA) 2018, di Bangkok Convention Centre, Thailand, 18 September 2018. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut Iyung, Joglosemar juga masuk daerah yang di-branding dalam pemasaran pariwisata internasional oleh Kemenpar. Ketiga daerah terebut memiliki potensi di bidang budaya, belanja, dan kuliner, bahkan MICE untuk mendongkrak kunjungan wisman.

”Semoga para buyers yang hadir bisa menyiapkan paket MICE di Jogjakarta, termasuk Joglosemar. Kita semua tahu, salah satu alasan wisman ke Indonesia adalah melihat wisata alam, budaya dan karya manusia,” kata wanita berhijab itu.

Iyung memaparkan, wisata budaya menyumbang pasar terbesar, yaitu mencapai 60 persen. Wisata budaya masih terbagi menjadi warisan budaya dan sejarah sebesar 20 persen, belanja dan kuliner 45 persen, serta wisata kota dan desa sebesar 35 persen.

Berdasarkan data tersebut, Yogyakarta, Solo, dan Semarang, layak masuk daftar daerah yang di-branding dalam pemasaran pariwisata internasional.

Baca Juga: Kemenpar: Juara Pariwisata, Indonesia Harus Belajar dari Thailand

Untuk branding pemasaran di mancanegara, ketiga kota tersebut bisa mengusulkan pilihan tematik keunggulan daerahnya masing-masing, seperti keris, batik, serta beragam kekayaan budaya maupun kulinernya.

”Bandara Adisucipto dan Ahmad Yani, yang masuk great Yogyakarta memiliki kontribusi besar sebagai pintu masuk utama wisman. Bisa dikunjungi setelah dari Bali atau sesudah dari Semarang dan Jogja. Sangat cocok untuk wisatawan MICE maupun leisure,” kata Iyung.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya juga meminta agar mengaktifkan connection Joglosemar, di mana masing-masing bandaranya sudah berstatus internasional.

“Jadi kelak orang mau ke Joglosemar bisa via Adi Sucipto Jogja, Adi Sumarmo Solo dan Ahmad Yani Semarang, lalu dikoneksi melalui overland, jalur darat, akses, amenitas dan atraksi harus terus ditingkatkan. Saya harap, pameran ini menghasilkan banyak kontrak bisnis antara sellers Indonesia dengan buyers se-Asia Pasifik dan wisatawan datang ke Tanah Air kita," ujar menteri asli Banyuwangi itu.(*)

Baca Juga: Jual Wonderful Indonesia di Singapura, Kemenpar Raup Rp 180 M

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI