Tiang Kuno di Tangerang Jadi Tempat Pemujaan

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 19 September 2018 | 20:11 WIB
Tiang Kuno di Tangerang Jadi Tempat Pemujaan
Seorang warga memerhatikan sesaji yang diletakkan di depan tiang diduga peninggalan Belanda di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. [Banten Hits/ Maya Aulia Apriliani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiang susunan batu bata setinggi 170 sentimeter sisa bangunan kuno di Jalan Sultan Ageng Tirtayasa, Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten, dijadikan tempat pemujaan warga.

Pantauan BantenHits—jaringan Suara.com di lokasi, warga meletakan sesaji seperti bubur putih, pinang, daun sirih, kapur sirih, kopi hitam, hingga air kelapa persis di area depan tiang tersebut. Tidak diketahui secara pasti warga yang memberi sesaji.

Namat (63), warga yang tinggal di sekitar lokasi mengatakan, sisa bangunan tersebut sudah ada sejak dirinya kecil. Bahkan, saat ia bertanya pada neneknya, bangunan tersebut sudah ada sejak sang nenek kecil.

“Saya juga tidak tahu pastinya itu dari kapan. Tapi tahun 1963 sudah ada. Soalnya, dari saya kecil bangunan itu sudah ada. Terus, orangtua saya sampai nenek saya juga tidak mengalami, sudah ada saja di situ,” ujar Namat, Selasa (18/9/2018).

Baca Juga: Dede Idol, Miskin Usai Indonesian Idol Akhirnya Jadi Perampok

Tradisi Sedekah Bumi

Namat mengungkapkan, di wilayah tersebut dahulu masih dilakukan tradisi sedekah bumi. Banyak pemilik lahan yang juga menyediakan sesaji berupa hasil bumi dan juga dupa di bangunan tersebut.

“Kalau dulu banyak yang memberi sedekah (sesaji) ke situ. Kalau lagi sedekah bumi, abis panen, biasanya dikasih juga di situ, buah-buahan, telur, sebagai bentuk rasa syukur,” katanya.

Bangunan tersebut, lanjut Namat, pernah tersambar petir hingga beberapa bagiannya pecah. Namun, bangunan tersebut tidak roboh, hanya beberapa batu terlepas dari susunannya.

Jenis-jenis sesaji yang diletakan di depan tiang kuno yang diduga peninggalan Belanda.[Banten Hits/ Maya Aulia Apriliani]
Jenis-jenis sesaji yang diletakan di depan tiang kuno yang diduga peninggalan Belanda.[Banten Hits/ Maya Aulia Apriliani]

“Dulu pernah tersambar petir. Tapi itu sedikit saja yang pecah, tapi tetap berdiri saja kayak begitu,” ujarnya.

Baca Juga: Miris, 92 Ribu Sekolah Dasar di Indonesia Tak Punya Perpustakaan

Warga lainnya, Sidih (32) menambahkan, sesepuh di tempat tersebut sering mengambil lumut yang tumbuh di batu yang ada di kaki-kaki bangunan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI