Suara.com - Lusia Intan Wijayaningsih (17), siswi SMK asal Ngawen, Klaten, Jawa Tengah, menjadi korban begal dan dianiaya di jalan dekat Perum Galih Asri Kelurahan/Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Senin (17/9/2018).
Sepeda motor Honda Beat D 2522 IH dan ponsel milik Lusia dibawa kabur pelaku yang merupakan kenalannya, Bagas Aulid Saputra (22), warga Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Boyolali.
Bagas ditangkap sehari sesudah kejadian atau Selasa (18/9/2018) di Magelang. Bagas tidak hanya membawa kabur sepeda motor dan ponsel Lusia, tapi juga sempat memukul, mencekik, menusuk, dan menyayat lengan korban memakai pisau.
Lusia kekinian dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang (RSUD PA) Boyolali karena terluka parah.
Baca Juga: Super Rakus, Pria Ini Masuk Daftar Hitam Restoran Sushi
Informasi yang dihimpun Solopos—jaringan Suara.com, Lusia dan Bagas bertemu secara tidak sengaja saat mendaki Gunung Andong di Magelang, April lalu.
Setelah itu, keduanya sering berkomunikasi melalui aplikasi ponsel. Keduanya lantas membuat janji mendaki Gunung Slamet, akhir pekan lalu.
Sebelum bertolak ke Gunung Slamet, mereka bertemu di salah satu penampungan pendaki di Solo, Kamis (13/9/2018). Kemudian mereka berdua berangkat mengendarai sepeda motor Honda Beat D 2522 IH milik Lusia dan sempat menginap di Wonosobo.
Sepulang dari mendaki Gunung Slamet, keduanya hendak pulang via Magelang. Bagas yang memboncengkan Lusia memilih jalur Selo-Cepogo, hingga akhirnya sampai di lokasi kejadian di Kelurahan Mojosongo yang relatif sepi dari pengguna jalan.
Saat itu, Bagas membuka helmnya sendiri dan helm Lusia dan langsung menganiaya Lusia hingga jatuh tak berdaya.
Baca Juga: Cita-cita Mulia Ni Nengah, Bangun Gym Gratis Khusus Disabilitas
Kasatreskrim Ajun Komisaris Willy Budiyanto mengatakan, saat Lusia tak berdaya itulah, Bagas membawa kabur sepeda motor dan ponsel Lusia.