Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sama sekali tidak menyetujui debat calon presiden – calon wakil presiden peserta Pilpres 2019 menggunakan bahasa Inggris, seperti yang diusulkan kubu Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Menurut Airlangga, orang yang memberikan usulan itu sama sekali tidak paham sejarah bangsa Indonesia.
"Indonesia ini negara yang sudah Sumpah Pemuda. Jadi kalau di Indonesia, ya kita pakai bahasa Indonesia," ujar Airlangga seusai melantik Badan Pemenangan Pemilu Golkar Jawa Barat, di Bandung, Selasa (18/9/2018).
Menurutnya, usulan debat kandidat capres-cawapres menggunakan bahasa asing menunjukkan kedangkalan gagasan orang yang mengusulkan masalah itu.
Baca Juga: Persija Menang Tipis, Teco: Yang Penting Tiga Poin
"Saya sama sekali tak setuju, agak-agak lupa sama sumpah pemuda rupanya," jelas Arilangga berseloroh.
Sebelumnya, kubu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mengusulkan bagian debat kandidat Capres-Cawapres menggunakan bahasa Inggris.
Masalah itu menjadi polemik lantaran, kalau saja debat kandidat menggunakan bahasa Inggris, maka secara tidak langsung melanggar Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara.
Kontributor : Aminuddin
Baca Juga: Siap Berlaga di Asian Para Games 2018, Jendi Jaga Pikiran