Suara.com - Berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN) Republik Indonesia, Provinsi Banten menempati urutan ke-11 yang pegawainya berstatus koruptor. Sebanyak 17 orang bertugas di lingkungan Pemprov Banten, 53 PNS lainnya berasal dari 8 kabupaten/kota.
Informasi yang dihimpun Suara.com, di lingkungan Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) sendiri tercatat sebanyak 7 PNS berstatus koruptor.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel Apendi memastikan pihaknya bakal memecat ketujuh PNS tersebut.
Keputusan ini menindaklanjuti surat keputusan bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Kepala Kepegawaian Negara yang memecat 2.357 PNS se-Indonesia berstatus koruptor.
Baca Juga: Pelatih PSIS: Kami Lengah Jaga Riko
"Ada tujuh orang (PNS) yang tahun ini diberhentikan, karena tersangkut kasus korupsi," kata Apendi ditemui Suara.com di ruangan kerjanya, Selasa (18/9/2018).
Ditanya nama-nama ketujuh PNS tersebut, Apendi enggan menjelaskan secara rinci. Namun ketujuh PNS tersebut berasal dari berbagai SKPD (Satuan Perangkat Kerja Daerah). Mulai dari golongan eselon II hingga tingkatan ke bawah.
Merujuk Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Aparatur Sipil Negara, barang siapa yang menyalahgunakan wewenang jabatannya melakukan tindak pidana korupsi maka dapat dipecat.
"Mereka (PNS berstatus Koruptor) akan diberhentikan. Kita harus ambil hikmahnya untuk selalu hati-hati dan saya selalu tekankan revolusi mental," ujarnya menjelaskan.
Suara.com pun berhasil menghimpun sederet nama-nama PNS Pemkot Tangsel yang terjerat kasus korupsi. Simak berikut ini:
Baca Juga: Persija Menang Tipis, Teco: Yang Penting Tiga Poin
1. Zaenudin Sukira bekas Sekretaris Kecamatan Ciputat Timur. Ia menjadi tersangka dan sempat ditahan atas kasus korupsi dana buta aksara di Kabupaten Tangerang nilainya sekitar Rp 15,97 miliar pada Tahun Anggaran 2007 silam.