Suara.com - Lelaki tua berkopiyah bernama Endang, mendadak menjadi sorotan di Tangerang, Banten. Endang tinggal merana di gubuk di tengah permukiman padat di kawasan Kampung Pryangan, RT03/01 kelurahan Pondok Jagung, kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan.
Merananya, Endang tidak bisa berjalan, namun harus menghidupi dua anaknya. Suara.com mendatangi Endang di gubuknya yang berukuran 4x3 meter pesegi. Tak ada jendela dan pintu, dindingnya terbuat dari triplek bekas bongkaran bangunan.
Anaknya, Eriyanti Safitri (14) dan Desi Natalia (8) tinggal bersama Endang yang berpenyakit kelumpuhan sejak tahun 2016.
“Ka Endang sudah setahun lebih seerti ini (tidak dapat berjalan),” kata Ijah, adik kandung Endang (45), Selasa (18/9/2018).
Baca Juga: KPK Perpanjang Penahanan Dua Tersangka Suap Lapas Sukamiskin
Endang yang merupakan anak kedua dari 8 bersaudara. Sejak tahun 2015 dia membangun gubuk di atas lahan kosong di tengah permukiman. Tampak banyak rumah bertingkat di permukiman itu. Sebelum lumpuh, Endang berprofesi sebagai penjaga parkir serabutan di mini market.
“Ya untung saja dikasih izin sama yang punya tanah, jadi Ini (gubug) buat sendiri, apa saja ada papan, terpal, karpet, yang penting bisa tidur dia. Kalau hujan bukan tampias lagi tapi banjir,” kata Ijah.
Kini Endang sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Selatan. Endang yang mengalami luka infeksi terbuka di kedua kakinya, saat ini tengah mendapat penanganan medis.
Kontributor : Anggy Muda
Baca Juga: Presiden 10 Tahun, SBY: 8,6 Juta Orang Keluar dari Kemiskinan