Suara.com - Gadis berusia 17 tahun dan masih duduk di bangku SMA Kabupaten Merangin, Jambi, menjadi korban aksi asusila yang dilakukan Poli, lelaki berumur 37 tahun dan tak lain tak bukan adalah orang tua rekannya sendiri.
Siswi SMA berinisial Mi itu menjadi korban aksi pelecehan Poli selama satu minggu dan dilakukan di dua lokasi berbeda.
Poli si pelaku, seperti diberitakan Serujambi—jaringan Suara.com, Selasa (18/9/2018), mengklaim semua perbuatan itu dilakukan tanpa paksaan.
Ia menuturkan, semua aksinya itu adalah syarat agar Mi memunyai ilmu pelet untuk menarik perhatian seorang cowok pujaan hati.
Baca Juga: Di Depan Mahasiswa Palembang, Sandiaga Curhat Pernah Dipecat
“Saya akui sudah tiga kali melakukan hubungan suami istri dengan korban, tapi itu saya tidak maksa. Saya hanya bilang ke dia (korban), bahwa itu salah satu syarat yang harus dilakukan,” terang Poli.
Poli mengungkapkan, Mi adalah teman anaknya yang juga masih duduk di bangku SMA. Awalnya, Mi meminta bantuan untuk memelet seorang cowok mantan pacar agar mau kembali kepadanya.
“Ya, dia itu teman anak saya, masih duduk di bangku sekolah. Saat itu dia ada masalah dengan pacarnya, dan minta dibantu untuk dipelet, biar pacarnya itu kembali kepadanya. Ya saya bilang akan saya coba membantunya, korban mempercayainya hingga dia juga mau melayani hubungan layaknya suami istri dengan saya,” ceritanya lagi.
Seusai aksinya diketahui warga, Poli ditangkap oleh massa. Bahkan, Poli sempat jadi bulan-bulanan warga pascakeluarga korban mengetahui kejadian tersebut.
Kasat Reskrim Polres Merangin Iptu Khairunas membenarkan adanya pelaku pencabulan yang diamankan warga.
Baca Juga: Silva Sebut PSG dan Liverpool Punya Lini Depan Terbaik Dunia
“Pelaku saat sudah kami tangkap dan ditahan di mapolres. Dia tengah menjalani proses penyidikan. Kami juga sudah menyita sejumlah barang bukti, salah satunya celana dalam milik korban yang disimpan pelaku,” tutur Khairunas.