Suara.com - Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo menegaskan, tidak ada beking dari Istana terkait pemberitaan Asia Sentinel. Pemberitaan itu soal Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang diduga terlibat pencucian uang Rp 177 triliun.
"Saya kira nggak ada hubungan sama sekali. Di mana letak kesimpulan mem-beking itu, di mana?," ujar Johan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/9/2018).
Hal itu dikatakan Johan menjawab tudingan Partai Demokrat yang menyebut ada dugaan backing dari Istana terkait pemberitaan Asia Sentinel.
"Kan harus ada data atau korelasi yang valid, kemudian bisa disimpulkan ada hubungan dengan Istana," kata Johan.
Baca Juga: Di Depan Mahasiswa Palembang, Sandiaga Curhat Pernah Dipecat
Bakal calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari PDIP ini meminta semua pihak untuk tidak mengkait-kaitkan pemberitaan soal SBY dengan Istana.
"Jangan kemudian apa-apa selalu dikaitkan dengan Istana. Saya pikir nggak ada persoalan Istana dengan Pak SBY. Hubungannya (Pak Jokowi dengan SBY) baik-baik saja," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Rachland Nashidik mengunggah sebuah foto di akun Twitternya, @RachlanNashidik yang berisi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berfoto dengan Co-Founder Asia Sentinel, Lin Neumann.
Asia Sentinel merupakan media yang berbasis di Hong Kong. Dalam artikelnya, media ini menyebut ada skandal pencucian uang Rp 177 triliun oleh Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY selama 10 tahun menjadi presiden.
Catatan Redaksi: Asia Sentinel telah menghapus artikel yang dimaksud dalam pemberitaan ini pada hari Rabu, 19 September 2018. Mereka juga menerbitkan artikel permintaan maaf kepada SBY dan Partai Demokrat.
Baca Juga: Seorang Polwan Anggota Densus 88 Ditabrak Pengemudi Misterius
Setelah Asia Sentinel menghapus artikel tersebut, sesuai etika jurnalistik, Suara.com sebagai pihak penyadur turut menghapus isi pemberitaan tersebut.
Informasi ini ditambahkan pada hari Rabu, 3 Oktober 2018.