Suara.com - Abdul Kadir Karding, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi – Maruf Amin, mengakui tak berkeberatan Johan Budi mundur sebagai juru bicara pasangan tersebut pada Pilpres 2019.
Johan Budi, mantan Jubir Komisi Pemberantasan Korupsi yang lantas menjadi Staf Khusus Presiden serta menjadi politikus PDIP menyatakan mundur dari TKN Jokowi – Maruf Amin per Senin (17/9/2019).
"Biasa aja. Kami kan punya potensi sumber daya lain, yang bisa berperan sebagai jubir," ujar Karding di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin sore.
Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa itu menuturkan, Johan menyatakan mundur sebagai jubir Jokowi – Maruf Amin karena ingin fokus bekerja sebagai Staf Khusus Presiden serta caleg.
Baca Juga: Cetak Hat-trick, Hazard Pimpin Daftar Top Skor Liga Primer
Ia menuturkan, TKN Jokowi – Maruf Amin belum membahas sosok pengganti Johan Budi.
Sebelumnya, Johan Budi Sapto Pribowo mengajukan surat pengunduran diri sebagai juru bicara TKN Jokowi – Maruf Amin. Surat pengunduran diri Johan sudah disampaikan sejak 10 hari yang lalu.
"Saya mundur dari jubir Tim Kampanye Nasionak (TKN), sejak 10 hari yang lalu," ujar Johan kepada Suara.com, Senin.
Johan mengaku ingin fokus mengkampanyekan dirinya sebagai bakal calon anggota DPR RI dari PDI Perjuangan. Dia maju dari daerah pemilihan (Dapil) VIII Jawa Timur.
Selain itu, Johan juga ingin fokus pada pekerjaannya saat ini sebagai Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi.
Baca Juga: Polisi Bekuk 2 Remaja Pembacok Siswa SMP di Bogor
"Saya mau fokus ke pencalegan saya dan sebagai staf khusus presiden, yang membutuhkan waktu dan pikiran," kata Johan.
Johan tetap menjadi staf khusus presiden Jokowi meski maju di Pemilu 2019. Saat kampanye, Johan hanya perlu mengajukan cuti sebagai staf khusus presiden.
"Saya kalau kampanye ya ambil cuti. Kan kampanye bisa Sabtu dan Minggu, lagi libur," kata Johan.