Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta kasus suap disvestasi Newmont yang melibatkan mantan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi Tuan Guru Bajang (TGB) untuk segera dituntaskan. Dirinya mengkhawatirkan kasus tersebut malah disebut sebagai timbal jasa dari pemerintah Joko Widodo atau Jokowi.
Fadli memahami bahwa TGB berada dalam kubu pendukung Bakal Calon Presiden Joko Widodo - Maruf Amin. Karena itu, Fadli mengkhatirkan nantinya publik menilai kasus ini lama diselesaikan karena ada kaitan TGB dengan garis politiknya.
"Apalagi ini juga sudah jadi perhatian publik kita khawatir ada trading mestinya lembaga seperti KPK juga melihat seperti ini. Bahwa orang-orang yang dianggap salah kemudian mendukung kekuasaan dan dilindungi oleh kekuasaan asal masalahnya itu tidak diangkat itu bagian dari korupsi juga sebenarnya," kata Fadli di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senin (17/9/2018).
Oleh karena itu, Fadli meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memahami kekhawatirannya dan segara menyelesaikan kasus suap disvestasi dalam saham Newmont.
Baca Juga: Tim Jokowi Pastikan Isu Duit Panas TGB Tak Diintervensi Politik
"Menurut saya sebaiknya itu di tuntaskan rumor-rumor seperti itu apakah memang benar atau tidak. Kalau benar ya harus diberikan penegakkan hukum," pungkasnya.
Untuk diketahui, Tempo melansir dugaan Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang menerima aliran dana langsung ke rekening pribadinya terkait divestasi Newmont pada periode 2009-2013.
Dalam laporan itu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan KPK menemukan dugaan aliran dana dari PT Recapital Asset Management ke rekening Bank Syariah Mandiri TGB nomor 0367002XXX atau 7006148XXX senilai Rp 1,15 miliar pada 2010.
Uang itu ditransfer 2 kali ke rekening TGB. KPK juga menduga uang itu berkaitan dengan pembelian 24 persen saham hasil divestasi Newmont oleh PT Multi Daerah bersaing (milik Pemerintah NTB) pada november 2009.
Namun TGB mengakui aliran dana itu merupakan uang pinjaman dari Rosan Roeslani, pemilik Recapital untuk pinjaman pondok pesantrennya, Darunnahdiatain Nahdlatul Wathan di NTB. Dia membantah jika uang itu terkait divestasi saham Newmont.
Baca Juga: Tim Jokowi Buka Suara soal Isu Duit Panas Newmont ke TGB