Ibu Angkat Penyekap 3 Bocah di Makassar Pernah Dipolisikan

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 17 September 2018 | 14:20 WIB
Ibu Angkat Penyekap 3 Bocah di Makassar Pernah Dipolisikan
Ibu angkat penyekap 3 bocah malang di Makassar ternyata pernah dipolisikan. (Suara.com/Lirzam Wahid)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi penyekapan dan penganiayaan terhadap tiga bocah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan ternyata bukan yang pertama kalinya. Pada awal 2017 lalu, Gisel alias Memey pernah dipolisikan karena menelantarkan anak angkatnya Ow alias A (11) dan Us alias F (5).

Memey dilaporkan karena menelantarkan Ow dan Us di dalam rumah yang terkunci gembok di Jalan Veteran, Kota Makassar. Namun saat itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar menarik laporan kepolisian karena akhirnya ditempuh jalur mediasi. Saat itu, Memey beralasan sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga oleh suaminya.

"Kami mengaku gagal, karena sebelumnya (2017) kita temukan tapi karena diduga waktu itu ini ibu (Memey) adalah korban KDRT dari suaminya. Hari ini kita menghadapi kasus yang berbeda ada warga mengadu dan menemukan anak ini," ujar Kepala DP3A Kota Makassar Andi Tenri Palallo, Senin (17/9/2018).

Menurut Tenri, saat pertama kali menemukam bocah malang itu pada 2017 lalu, tim P2TP2A melakukan pendampingan dan mengembalikan si sulung Ow ke bangku sekolah.

Baca Juga: Mama Papa Sibuk Main Ponsel, Bocah-bocah Gelar Aksi Unjuk Rasa

Sementara Sekretaris P2TP2A Kota Makassar, Hapidah Djalante mengatakan, pada 2017 lalu kondisi bocah malang itu tidak semiris saat ini. Pada 2017 lalu, bocah perempuan Us tidak ditemukan luka di tubuhnya.

Setahun berlalu, Us bersama adiknya Df ditemukan dengan kondisi tubuh dipenuhi luka. Baik bekas pukulan, benda tajam, hingga sundutan api rokok.

"Dulu saat ditemukan 2017 ini anak Us bersih sekali, mulus. Sekarang kita lihat di kepala, tangan kaki, dan paling banyak kalau dibuka bajunya terlihat belas luka di punggung," ungkap Hapidah.

Kontributor : Lirzam Wahid

Baca Juga: BNP2TKI Fasilitasi Kontak PMI dan Keluarga yang Putus 12 Tahun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI