Suara.com - Maruf Amin, ulama kharismatik asal Banten yang juga bakal calon wakil presiden, didemo saat menghadiri tausiyah Tahun Baru Islam dan Dies Natalis ke-37 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Masjid Syekh Nawawi Albantani, area kampus, Serang, Senin (17/9/2018).
Sejumlah mahasiswa Untirta Serang yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMII) menggelar aksi penolakan terhadap kedatangan Maruf Amin.
Massa HMI dan GMII itu tidak mempersoalkan sosok Maruf Amin, namun memprotes kapasitas sang kiai yang datang ke kampus sebagai calon wakil presiden. Mereka menilai, kedatangan Maruf Amin itu terindikasi mencuri start kampanye Pilpres 2019.
Menanggapi aksi penolakan mahasiswa, Rektor Untirta Sholeh Hidayat menganggap wajar. Menurutnya pro-kontra merupakan sebuah keniscayaan.
Baca Juga: Pemberitaan Asia Sentinel, Demokrat Ajak Dewan Pers ke Hong Kong
“Itu sunatullah. Di mana-mana juga ada pro dan kontra. Saya juga mungkin jadi rektor ada yang suka dan ada yang tidak,” terang Sholeh kepada wartawan seperti diberitakan BantenHits—jaringan Suara.com.
Sholeh juga meminta wartawan membandingkan jumlah mahasiswa yang melakukan aksi penolakan kedatangan Maruf Amin dengan jumlah anak didik di kampus Untirta.
“Berapa banyak mahasiswa (yang demo)? Ya, kita bisa menghitung. Populasinya berapa (mahasiswa Untirta,” jelasnya.
Sholeh melanjutkan pernyataannya, namun, kali ini tiba-tiba nadanya berubah menjadi tinggi.
“Saya (lihat) ada (organisasi mahasiswa) ekstra (kampus). Kalau ada organisasi ekstra demo di kampus, itu saya harus tindak. Tidak boleh! Kekuasaan rektor bisa mengusir organisasi ekstra (yang demo di kampus). Ada aturannya. Jangan bikin saya marah! Saya lihat tadi (ada organisasi mahasiswa ekstra kampus),” tegasnya.
Baca Juga: Lupa Salaman, Wisudawan Ini Nyelonong Depan Rektor
Menurutnya, para mahasiswa yang melakukan aksi demo menolak kedatangan Maruf Amin telah melanggar, karenanya pihak kampus akan memanggil mahasiswa yang berdemo melalui pembantu rektor III.
“Lihat, akan saya panggil melalui PR III! Kalau KBM silahkan (di dalam kampus) itu haknya. Anda jangan ngomong sembarangan! Anda sudah melanggar aturan!” ucapnya.
Saat disinggung kemungkinan pihak kampus akan melakukan DO terhadap para mahasiswa yang berunjuk rasa, Sholeh tak menjawab secara tegas.
“Ya (kalau untuk keputusan DO) itu terserah nanti. Dia sudah melakukan pelanggaran,” tandasnya.
Berita ini kali pertama diterbitkan Bantenhits.com dengan judul “Mahasiswa Demo Tolak Kedatangan Ma’ruf Amin, Rektor Untirta Berang: Akan Saya Usir!”