Suara.com - Bakal Capres Prabowo Subianto menghadiri Ijtima Ulama II yang dilaksanakan di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018), Prabowo mengaku terharu, sebab para alim ulama tetap mendukungnya meski ia memilih Sandiaga Salahuddin Uno sebagai pendampingnya dalam Pilpres 2019 mendatang.
“Saya terharu kepada saudara semua yang tetap mendukung saya, walaupun saya tidak bisa memenuhi usulan ijtima ulama yang pertama karena sistem politik kita. Kita harus mendapatkan dukungan 20 persen dalam pemilihan presiden mendatang,” kata Prabowo.
Prabowo yang juga merupakan mantan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) itu menjelaskan, bahwa dipilihnya Sandiaga merupakan bentuk kesepakatan bersama atas kondisi politik di Indonesia yang mewajibkan perolehan ambang batas presiden atau presidentialthreshold sebesar 20 persen.
Karena itu, lanjut dia, dibutuhkan kesepakatan bersama demi menghadirkan calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu 2019 mendatang.
Baca Juga: Hasil Pertandingan dan Klasemen Liga Inggris Pekan Kelima
“Demi menjaga koalisi yang kuat antara PAN, PKS, Gerindra dan alhamdulillah Partai Demokrat ikut sekarang, dan akhirnya saya janji kepada GNPF ulama, siapa pun yang saya pilih itu harus diterima oleh Partai koalisi serta juga harus diterima oleh GNPF ulama,” kata Prabowo seperti dilansir Bantennews.co.id (jaringan Suara.com).
Prabowo memastikan bahwa pilihannya yang jatuh pada Sandiaga Uno sudah sangat tepat dengan kondisi bangsa Indonesia sekarang ini. Ia juga memastikan bahwa Sandiaga tidak akan berkhianat kepada umat islam, kepada bangsa dan negara Indonesia.
“Dan kalian bisa melihat sendiri saudara Sandiaga Salahuddin Uno itu saya kira orang yang tidak akan berkhianat kepada agama Islam, kepada para umat Islam, dan tentunya tidak akan berkhianat kepada bangsa dan negara Indonesia,” ujarnya.