Suara.com - Ratna Sarumpaet, aktivis gerakan #2019GantiPresiden, diusir warga Batam, Kepulauan Riau, saat baru saja menjejakkan kaki di Bandara Hang Nadim, Minggu (16/9/2018).
Ia sedianya menghadiri acara Gerakan Selamatkan Indonesia. Namun, karena ditolak warga dan terdapat aksi di pintu gerbang bandara, Ratna Sarumpaet memutuskan langsung kembali ke Jakarta.
Kepulanganya ke Jakarta dikonfirmasi oleh Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim, Suwarso.
“Tadi sudah pulang ke Jakarta,” ujar Suwarso seperti diberitakan Batamnews—jaringan Suara.com.
Baca Juga: Dimaafkan Habib Rizieq, Prabowo Janji Sandiaga Tak Berkhianat
Ratna Sarumpaet tiba di Batam pada pukul 13.30 WIB menggunakan pesawat Sriwijaya Air, dengan nomor penerbangan SJ 032.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 032 semula dijadwalkan tiba di Batam pukul 11.20 WIB, namun terlambat hingga pukul 13.30 WIB.
Ratna Sarumpaet kembali ke Jakarta pada pukul 16.22 WIB, menumpangi pesawat Garuda Indonesia 063.
Ratna Sarumpaet mengakui kecewa setelah diusir pulang ke Jakarta oleh warga Kota Batam. Padahal, kata dia, kedatangannya ke Batam murni hanya untuk konsolidasi GSI, bukan berpolitik.
“Saya roadshow GSI keempat ke Batam, tidak ada urusan dengan partai politik, apalagi urusan pilpres,” ujar Ratna.
Baca Juga: Kenakan Gaun Pengantin Putih, Anisa Rahma Sah Jadi Istri Dito
Ratna menjelaskan, GSI ini adalah gerakan untuk mengembalikan Pancasila dan UUD 1945. Menurutnya, kedua dasar negara itulah yang mampu menghadirkan keadilan.
“Itulah alasan saya ke sini, kok malah dilarang, saya kecewa,” katanya.
Ia juga menyampaikan kekecewaan terhadap panitia kegiatan GSI yang tiba-tiba mundur. Padahal hari ini pelaksanaan kegiatan.
“Panitia yang tiba-tiba mundur, ditambah lagi ada warga Batam yang menolak,” katanya menyesalkan.
Ratna Sarumpaet tidak sempat keluar bandara. Ia hanya berada di ruang tunggu Bandara, sampai akhirnya dia kembali ke Jakarta, sore ini.
Massa pengadang juga hanya melakukan aksi di pintu gerbang Bandara, sehingga Ratna Sarumpet dan massa penolak tidak bertemu.
Sementara Panglima Gagak Hitam Udi Pelor mengatakan, ia bersama masyarakat Batam menolak kedatangan Ratna Sarumpaaet karena dinilai sebagai provokator.
“Kedatangan Ratna Sarumpaet ingin belanja atau silahturahmi silakan, tapi kalau atas nama politik jangan,” ujar Udin.
Udin menuding, Ratna Sarumpaet datang untuk memecah belah masyarakat Batam.
“Masyarakat Batam sudah aman dan kondusif, kami tak ingin karena kedatangannya membuat jadi terpecah,” katanya.
Berita ini kali pertama diterbitkan Batamnews.co.id dengan judul “Kehadirannya Ditolak di Batam, Ratna Sarumpaet: Saya Kecewa”