Habib Rizieq Minta Laskar Siber Jihad Bela Prabowo - Sandiaga

Minggu, 16 September 2018 | 18:58 WIB
Habib Rizieq Minta Laskar Siber Jihad Bela Prabowo - Sandiaga
[Bidik layar Youtube/@IndoNews Terupdate]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tangkal Isu di Medsos, Rizieq Minta Laskar Cyber Berjihad untuk Prabowo-Sandiaga

Pentolan FPI Rizieq Shihab menyerukan pendukungnya yang berkecimpung dalam media sosial, untuk mati-matian mengampanyekan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno sebagai bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2019.

Seruan itu dikeluarkan Rizieq Shihab setelah Ijtimak GNPF Ulama jilid II memutuskan mendukung Prabowo – Sandiaga Uno, Minggu (16/9/2018).

Khusus kepada laskar siber, Rizieq Shihab meminta mereka mengantisipasi isu-isu negatif mengenai Prabowo – Sandiaga Uno yang tersebar di media sosial.

Baca Juga: Ekonomi Global Fluktuatif, Menkeu Ajak Pengusaha Jaga Indonesia

"Tidak lupa para laskar siber untuk terus berjihad di medsos, mudah-mudahan memberikan kemenangan," kata Rizieq melalui rekaman suara dalam acara Ijtimak Ulama II di Grand Hotel Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018).

Rizieq juga memerintahkan laskar yang menggeluti dunia siber itu untuk mengawasi proses penghitungan suara yang dilakukan KPU di tingkat pusat dan daerah.

Selain di dunia maya, Rizieq juga menyarankan agar nantinya ada relawan yang diutus untuk menjaga seluruh tempat pemungutan suara (TPS) di Indonesia.

"Terakhir waspadalah terhadap kemungkinan rekayasa sistem tabulasi di KPU dari pusat hingga daerah. Karenanya, siapkan sukarelawan saksi yang militan di setiap TPS di seluruh Indonesia dan dorongan audit forensik untuk sistem komputer KPU dalam perhitungan suara, agar tidak terjadi rekayasa," katanya.

Rizieq yang masih menetap di Arab Saudi itu juga meminta agar KPU bisa melaksanakam proses penghitungan suara secara manual. Hal itu disampaikan Rizieq untuk mengantisipasi adanya kecurangan suara melalui sistem komputer.

Baca Juga: Intip Tetangga Lagi Intim di Kasur, Sukirno Malah Jatuh ke Jurang

"Serta tetap tuntut perhitungan manual dengan formulir C1 untuk dasar penentuan hasil akhir perhitungan suara pemilu. Semua ini kita sampaikan tidak lain dan tidak bukan untuk menutup semua pintu kecurangan teknologi komputer dalam perhitungan suara pemilu," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI