Suara.com - Sebuah kapal bernama Fungka Permata V yang sedang berlayar dari Raha, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menuju Banggai di Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dilaporkan terbakar di perairan Banggai Laut.
Berdasarkan informasi, peristiwa itu terjadi pada Jumat (14/9/2018) sekitar pukul 17.00 WITA. Kapal nahas itu disebut membawa 72 orang penumpang dan 12 anak buah kapal atau ABK.
Mengutip kantor berita Antara, usai menerima laporan, masyarakat bersama petugas setempat langsung mengupayakan pertolongan. Laporan awal menyebut, ada delapan orang tewas pada insiden kapal terbakar itu.
Kapolres Banggai Kepulauan, AKBP Idam membenarkan musibah kebakaran KM Fungka Permata V yang sedang berlayar dari Raha, Kabupaten Muna, Sultra, menuju Banggai, Kabupaten Banggai Laut, Sulteng, dengan membawa 72 penumpang dan 12 ABK.
Baca Juga: Lagi, Seorang Pelajar SMP Tewas Saat Tawuran di Bogor
"Kami menerima laporan musibah ini tadi sore sekitar pukul 16.45 WITA dan sesuai manivest, kapal itu membawa 72 penumpang dengan 12 ABK," kata Idam seperti dikutip Antara, Jumat malam.
Menurut dia, pada pukul 17.30 WITA tim gabungan yang terdiri atas personel Unit KP3 Polsek Banggai, Polsek Lobangkurung, Syahbandar Banggai, dan anggota Koramil Banggai yang dipimpin Mayor Inf. Jufri Halimu, turun ke lokasi kejadian dengan menggunakan speed boat milik KPLP Banggai.
Namun sampai saat ini, belum ada laporan dari tim itu mengenai kondisi kapal dan penumpang, karena mungkin mereka belum tiba di lokasi kecelakaan.
Akan tetapi, pada pukul 18.50 WITA, pihaknya menerima informasi dari Kepala Desa Tagong Sagu, Kecamatan Bangkurung, bahwa masyarakat sekitar telah menuju lokasi kejadian dan menemukan delapan orang meninggal dunia.
Lokasi kejadian, kata Idham, adalah di sekitar Pulau Tagong Sagu, Kecamatan Bangkurung, pulau terluar Kabupaten Banggai Laut yang dekat dengan Sulawesi Tenggara.
Baca Juga: Prabowo Tak Setuju Debat Capres Gunakan Bahasa Inggris
"Untuk mencapai lokasi kejadian itu, dibutuhkan waktu perjalanan laut sekitar empat jam dari Banggai, namun saat ini, kondisi ombak di laut dilaporkan cukup besar," ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa di sekitar lokasi kejadian, tidak terdapat jaringan komunikasi telepon seluler atau internet, hanya mengandalkan radio komunikasi kapal.
"Hanya itu informasi yang bisa saya sampaikan. Kami masih terus memantau perkembangan musibah ini," Idam menandaskan.