PKL Tanah Abang Protes Digusur Anies, Tiba-tiba dan Kaget

Jum'at, 14 September 2018 | 19:34 WIB
PKL Tanah Abang Protes Digusur Anies, Tiba-tiba dan Kaget
PKL Tanah Abang. (Suara.com/Chyntia Sami Bhayangkara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat mengaku tak seluruh pedagang mendapatkan sosialisasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai penggusuran akibat pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna atau Skybridge. Lapak mereka digusur tanpa diberitahu.

Nelis (28), salah seorang pedagang pakaian di Tanah Abang mengaku tak mendapatkan pengumuman apapun dari Pemprov DKI. Para pedagang lainnya pun hanya memperhatikan progres pembangunan agar bisa bersiap pindah sebelum digusur.

"Nggak ada (sosialisasi). Dari awal nggak dikasih tahu, jadi ya kita memperhatikan pembangunannya saja, kalau sudah mulai ke arah deket sini kita persiapan," kata Nulis kepada Suara.com, Jumat (14/9/2018).

Beberapa pedagang pun bahkan ada yang baru mengetahui penggusuran saat lapak berjualannya sudah digusur. Pihak kontraktor pun tak memberikan sosialisasi kapan pedagang harus bersiap.

Baca Juga: Digusur Anies, PKL Tanah Abang Kebingungan dan Menganggur

Lahan lapak para pedagang ditutup menggunakan seng pada malam harinya. Baru keesokannya pedagang mengetahui lahannya digusur saat hendak membuka dagangan.

"Ya begitu, malam mereka geser patok batas jualan ditutup seng. Tiba-tiba paginya pedagang ya bingung jualan dimana karena lahannya sudah ditutup, enggak ada persiapan," ungkap Nelis.

Sementara itu, Fina (25) pedagang busana muslim mengaku mendapatkan informasi mengenai gusuran PKL sejak pekan lalu dari pedagang lainnya. Namun, ia tak menyangka gusuran secepat ini.

"Kemarin denger-denger doang sih, katanya digusur pas 15 sampai 18 September. Tapi hari ini (14/9/2018) sudah digusur," ungkap Fina.

Saat tiba di Tanah Abang, Fina pun terkejut melihat lahannya sudah ditutup seng. Alhasil, ia pun langsung mencari lahan lainnya, namun tak ditemuinya.

Baca Juga: Sering Gusur PKL, Kepala Pembinaan Satpol PP Tewas Ditusuk-tusuk

Fina pun akhirnya memanfaatjan sisa sedikit lahan di samping tempat pembuangan sampah. Meskipun tempat itu dipenuhi bau busuk dan lalat, Fina terpaksa tetap menggelar lapak jualannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI