Debat Capres Bahasa Inggris, Kubu Jokowi Ingin Tes Alquran

Jum'at, 14 September 2018 | 14:33 WIB
Debat Capres Bahasa Inggris, Kubu Jokowi Ingin Tes Alquran
Bakal capres-cawapres Pilpres 2019, Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin ditemani anak bungsunya saat tiba untuk pemeriksaan tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Minggu (12/8). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin menantang kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk berdebat menggunakan Bahasa Arab dan tes membaca Alquran.

Anggota TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Indra Hakim Hasibuan mengatakan, usulan Bahasa Arab dalam debat pilpres, dikarenakan Bahasa Arab adalah salah satu bahasa internasional.

Menurut Indra, Bahasa Arab juga menjadi salah satu bahasa internasional dan mayoritas rakyat Indonesia beragama Islam.

"Terkait adanya usulan debat Bahasa Inggris kami sangat mendukung. Bahkan, sebaiknya juga debat berbahasa Arab dan tes baca Alquran perlu dilakukan. Mengingat Bahasa Arab juga menjadi salah satu bahasa internasional dan mayoritas rakyat Indonesia beragama Islam, maka bisa sejalan," kata Indra dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/9/2018).

Baca Juga: Sebelum Memilih Jokowi atau Prabowo, Yenny Wahid Akan Lakukan Ini

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP itu menuturkan, agar dalam debat Bahasa Arab dan tes baca Alquran adil dan objektif. Nantinya KPU bisa mendatangkan panelis langsung perwakilan dari Arab Saudi dan Mesir.

"Agar fair dan objektif, maka panelisnya bisa dari perwakilan ulama terkemuka ataupun syekh dari Saudi Arabia maupun Mesir," kata dia.

Dengan begitu, kata dia, nantinya materi debat yang disampaikan capres-cawapres bukan hanya wacana tetapi konkrit.

"Kami juga berharap dalam materi debat juga menyampaikan program yang konkrit, bukan hanya sekadar wacana. Misalnya, setiap satu persoalan disertai solusi dan contoh penanganan. Sehingga rakyat Indonesia bisa mengetahui detail dan memahami ide besar ataupun gagasan dari para capres," tandasnya.

Untuk diketahui, mitra koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga mengusulkan KPU untuk mengubah format debat yang sebelumnya sudah sering digelar. Menurut mereka, debat yang selama ini dijalani tidak memberi keleluasaan bagi para kandidat untuk memaparkan seluruh gagasannya.

Baca Juga: Kasus Kematian Lelaki di Tendean Residence, Polisi Salah Tangkap

Selain itu, kubu Prabowo juga memiliki rencana untuk mengusulkan adanya bagian debat dengan menggunakan Bahasa Inggris.

"Karena presiden bergaul di dunia internasional, supaya tidak ada mis komunikasi dan salah tafsir dari lawan bicara, ya memang penting juga calon presiden matang dalam menguasai bahasa luar, dari bahasa Indonesia itu," kata Ketua DPP PAN Yandri Susanto di Jalan Daksa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/9/2018).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI