Suara.com - Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat kebingungan mencari lapak baru untuk berjualan. Pasalnya, mereka digusur oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta lantaran ada pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna atau Skybridge di Tanah Abang.
Jefri (28) salah seorang pedagang pakaian yang biasa berdagang di tenda Jalan Jatibaru Raya mengatakan, ada beberapa PKL yang sudah digusur tanpa pemberitahuan. Mereka baru mengetahui kalau lapaknya digusur saat baru tiba di lapak pagi harinya.
"Tadi pagi banyak yang kebingungan, pas sampai lapak ternyata lapaknya sudah digusur ditutup seng. Akhirnya pada pergi, pulang kayaknya," kata Jefri kepada Suara.com, Jumat (14/9/2018).
Jefri menjelaskan, jarak lapaknya dengan batas penggusuran hanya berjarak satu lapak saja. Beruntung lapak miliknya belum tergusur sehingga ia masih bisa berjualan.
Baca Juga: Sering Gusur PKL, Kepala Pembinaan Satpol PP Tewas Ditusuk-tusuk
Meski belum tergusur, Jefri mengaku was-was bila tiba-tiba lapaknya kena bagian digusur. Ia mengaku belum tahu kemana harus pindah lantaran Pemprov tidak menyiapkan tempat relokasi bagi para PKL yang tergusur.
Trotoar yang disarankan oleh Pemprov DKI untuk dijadikan tempat berjualan sementara pun tak cukup menampung para PKL yang tergusur. Masih ada banyak PKL yang tak kebagian lahan untuk menggelar lapak sementara.
"Ya gimana, bingung juga mau di mana? Pasrah saja tunggu sampai kena gusur, sehari pun harus dimanfaatkan untuk berjualan kalau belum digusur," ungkap Jefri.
Solusi terakhir yang harus diambil, Jefri harus menyewa lapak di dalam area Tanah Abang. Resikonya, ia harus merogoh kocek dalam hingga Rp 5 juta belum termasuk bayaran keamanan dan kebersihan.
"Terpaksa nanti harus pindah ke dalam bayar mahal, kalau si di jalan kan ini gratis. Apalagi omzet turun terus. Ya mau gimana lagi," tutupnya.
Baca Juga: Proyek Skybridge Dikebut, Anies Gusur Ratusan PKL Tanah Abang