Pemanjat Papan Reklame akan Dipertemukan dengan Komnas HAM Besok

Kamis, 13 September 2018 | 20:42 WIB
Pemanjat Papan Reklame akan Dipertemukan dengan Komnas HAM Besok
Jimly Asshiddiqie saat berbicara dengan Agustinus Woro, Kamis (13/9/2018). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI) Jimly Asshiddiqie berjanji akan mempertemukan Agustinus Woro dengan pihak Komnas HAM. Agustinus merupakan pria pencari keadilan yang nekat memanjat papam reklame di kawasan Jakarta Timur.

Jimly mengatakan Agustinus akan dipertemukan dengan pihak Komnas HAM pada Jumat (14/9/2018) besok sekitar pukul 10.00 WIB. Hal tersebut bertujuan menyelesaikan masalah Agustinus hingga tuntas.

Jimly kemudian meminta Agustinus untuk menyelesaikan masalahnya dengan melapor ke Polres Jakarta Timur.

"Sehingga laporannya 2, di kepolisian juga di Komnas HAM sesuai dengan tugas masing-masing. Ini di proses sampai tuntas," kata Jimly di Simpang Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (13/9/2018).

Baca Juga: Prabowo Dulu Ternyata Tukang Pijat Gus Dur

Selain itu, Jimly juga akan menghubungi pimpinan TNI kalau kasus yang menimpa Agustinus melibatkan aparat TNI. Begitu juga dengan aparat lainnya.

"Seandainya bisa diselesaikan oleh aparat polisi dan Komnas HAM, sudah itu saja. Yang jelas Pak Agustinus sudah janji, semua masalahnya diselesaikan melalui proses dan prosedur yang berlaku," jelasnya.

Aksi nekat Agustinus Woro yang memanjat papan reklame sejak Rabu (12/9/2018) didasari oleh rasa kecewa karena keponakannya meninggal tanpa kejelasan yang pasti. 

Jimly mengatakan pihak keluarga Agustinus juga diminta bertanggung jawab mengganti motor dinas yang dipakai keponakan Agustinus.

"Ponakannya meninggal pada 2016 tapi tidak diurus, informasi tidak jelas, bahkan semua biaya harus dia pula yang mengeluarkan. Bahkan pihak oknum di daerah itu menuduh dia harus bertanggung jawab karena motornya motor pinjaman. Itu harus diganti, motor dinas. Padahal keluarga miskin, meninggalnya tak ada kabar, urus sendiri, diauruh ganti pula. Ini yang menimbulkan rasa kecewa berat," kata Jimly.

Baca Juga: Sadis, SMK Swasta di Batam Punya Sel Tahanan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI