Suara.com - Polisi menyatakan tak menemukan unsur dugaan tindak pidana terkait insiden ledakan tabung gas di Apartemen Essence, Tower 1, Jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, jika ledakan yang dipicu dari kebocoran tabung gas ukuran 12 kilogram itu murni kecelakaan.
"Ini murni kecelakaan ya. Ya mungkin dia enggak merasa, kalau ada yang bocor dari sambungan regulator atau yang ke kompor," kata Indra kepada Suara.com, Kamis (13/9/2018).
Menurut dia, dari hasil pemeriksaan, korban bernama Rumiati yang bekerja sebagai asisten rumah tangga sempat mencium bau gas saat hendak memasak makanan untuk Lee, warga negara Korea Selatan yang merupakan majikannya.
Baca Juga: Taklukkan Perseru, Seperti Ini Pujian McMenemy pada Dzumafo
"Si pembantu (Rumiati) sempat mencium bau gas. Ya mungkin dianggap biasa kali ya, begitu ada pemantiknya akhirnya meledak," kata Indra.
Berdasarkan hasil uji di Puslabfor Polri menyatakan jika ledakan itu karena dipicu kebocoran tabung gas. Sebelum kompor dinyalakan, kondisi tabung gas sudah ditemukan endapan air yang diduga berasal dari bocornya tabung gas.
"Dari hasil labfor, itu sudah jelas adalah gangguan tabung gas. Penyebabnya adalah tabung gas yang bocor," ujarnya lagi.
Meski begitu, polisi belum bisa menyimpulkan apakah kebocoran itu terjadi di sekitar regulator atau sambungan selang ke kompor.
Sebelumnya, sebuah ledakan terjadi di kamar unit E 1707, lantai 17, Apartemen Essence, Tower 1, Jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (11/9/2018) sore. Ledakan dari tabung gas ukuran 12 kilogram mengakibatkan kerusakan parah pada bangunan kamar dan dua orang mengalami luka-luka.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Alami Kegempaan, Terdengar Dentuman
Mereka yang terluka adalah WN Korea Selatan bernama Lee dan Rumiati, pembantu rumah tangga. Kedua korban pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Brawijaya, Jakarta Selatan untuk mendapatkan perawatan medis.