LRT Stasiun Velodrome Diharapkan Beroperasi Januari 2019

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 13 September 2018 | 03:00 WIB
LRT Stasiun Velodrome Diharapkan Beroperasi Januari 2019
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memantau uji coba dan mengecek Light Rapid Transit (LRT) yang telah diujicoba sejak 21 Agustus di Stasiun Velodrome, Jakarta. (SUARA.com/Muhaimin A Untung)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut Light Rail Transit (LRT) di Stasiun Velodrome Rawamangun diharapkan akan bisa dioperasikan bulan Januari 2019.

Hal tersebut disampaikan Anies saat uji coba terbatas LRT di stasiun Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, bersama masyarakat.

Dalam uji coba ini, Anies menjajal LRT dari stasiun Velodrome menuju stasiun Kelapa Gading Mall, Jakarta Utara.

"Barusan tadi kita mencoba LRT Jakarta, dan berharap nanti seluruh proses konstruksinya sesuai jadwal dan seperti biasa kriteria utama setiap membangun sesuatu adalah on schedule (sesuai jadwal), on budget (sesuai anggaran), on quality (mutunya terjamin). Mudah-mudahan semuanya bisa tercapai," kata Anies, seperti dilansir ANTARA.

Baca Juga: Dua Pekan Uji Coba Proyek LRT, Ini Fakta di Lapangan

Dalam peninjauannya, Anies menekankan pentingnya pembangunan transportasi LRT yang terintegrasi dengan seluruh moda transportasi yang ada di DKI Jakarta.

"Pembangunan transportasi semacam ini harus benar-benar terintegrasi dengan semua konstruksi yang sedang berjalan di Jakarta. Jadi, kita harus memastikan pembangunan ini tidak menimbulkan masalah di kemudian hari, perlu duduk bersama semuanya lalu diputuskan sama-sama," katanya.

Salah satu contohnya adalah pembangunan stasiun Velodrome yang nantinya akan tersambung dengan BRT yang lokasinya tidak jauh dari sini. Pembangunan terintegrasi ini akan membuat warga Jakarta yang menggunakan kendaraan umum bisa berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain tanpa repot.

Ia juga menekankan agar setiap moda transportasi yang dibangun, baik LRT, MRT, maupun BRT, mampu memunculkan interaksi antar warga.

"Dan ini dari awal kita sampaikan bahwa alat transportasi lebih dari sekedar memindahkan badan atau penduduk, tapi ini adalah alat interaksi antar warga. Karena itu LRT, MRT, BRT rancangannya, termasuk stasiunnya, haltenya, itu harus memungkinkan munculnya interaksi antarwarga," pungkas Anies. (ANTARA)

Baca Juga: 20.000 Warga Ditarget Beralih Naik LRT Jakarta Tiap Hari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI