Suara.com - Saat banyak kiai memilih berceramah di tempat-tempat lazim, Gus Miftah Habiburrahman justru memilih berkhotbah di kafe, kelab malam, bahkan lokalisasi.
Salah satu tempat favorit kiai nyentrik itu berceramah adalah, tempat prostitusi legendaris Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni Pasar Kembang alias Sarkem.
Setiap bulan, Gus Miftah rutin melakukan pengajian bersama pekerja seks komersil (PSK) serta mantan preman Yogyakarta di Sarkem.
Bahkan, Gus Miftah juga sering mengajak para PSK untuk mengaji di Pondok Pesantren Ora Aji, Kabupaten Sleman, yang diasuhnya.
Baca Juga: Diminta Jadi Mentor Khusus, SBY Malah Ingin Jadi Jurkam Prabowo
Lani, PSK Sarkem berusia 36 tahun, mengakui kerap mengikuti pengajian Gus Miftah di Balai Rukun Warga 03 Sarkem. Ia juga sering mengikuti pengajian Gus Miftah di Ponpes Ora Aji.
“Setiap Minggu Pahing (penanggalan Jawa) saya mengaji di Pondok Ora Aji Gus Miftah,” tutur Leni di RT 17 Sarkem, Rabu (12/9/2018).
Tak hanya dia, Leni mengakui PSK Sarkem lainnya juga ikut mengaji di Ponpes Gus Miftah. Mereka terbiasa berangkat bersama-sama ke ponpes.
Gus Miftah, kata Lani, menyewakan bus untuk PSK Sarkem agar memudahkan mereka berangkat pengajian ke ponpes.
“Biasanya disewakan bus oleh Gus Miftah. Kadang, kalau saya sendiri, ke sana naik sepeda motor,’’ ujar Lani.
Baca Juga: Vivo V11 Pro vs Oppo F9, Siapa Lebih Unggul?
Tidak hanya rutin mengaji, Lani juga pernah meminta Gus Miftah untuk melakukan rukiah—pengobatan memakai metode keagamaan—di Sarkem.
“Itu permintaan teman-teman. Tapi belum dikerjakan. Kami masih meminta kesediaan Gus Miftah melakukan rukiah,” jelasnya.
Lani menuturkan, Gus Miftah juga selalu memimpin para PSK berselawat di Sarkem. ”Gus Miftah bilang, PSK boleh berselawat. Di lokalisasi juga boleh dikumandangkan selawat. Itu adalah hak,” tandasnya.
Untuk diketahui, Gus Miftah Habiburrahman, sejak empat hari terakhir tengah menjadi buah bibir, setelah ceramahnya di kelab malam viral di media-media sosial.
Kontributor : Abdus Somad