Suara.com - Pengusaha Erick Thohir lebih memilih terima tawaran menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo (Jokowi) – Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Erick tak mendukung pasangan Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Sandiaga Uno.
Diketahui, Erick merupakan sahabat karib dari Sandiaga Uno. Erick meminta awak media untuk menanyakan kepada Sandiaga, kenapa dirinya tak bergabung mendukung Prabowo-Sandiaga.
"Tanya Pak Sandiaga dong, kenapa saya nggak mau ke sana," ujar Erick usai rapat di Sekretariat TKN di Gedung High End, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/9/2018).
Erick menuturkan setiap orang memiliki pilihan politik yang berbeda. Tetapi Erik menegaskan, hubungan persahabatan antara dirinya dan Sandiaga tetap terjalin dengan baik.
Baca Juga: Ditanya Emak-emak Soal Prabowo, Sandiaga: Doakan Rujuk Lagi Bu
"Kan masing-masing punya pilihan. Kan masing-masing punya tugas, kemarin sudah bilang. Dan Insya Allah hubungannya baik," kata dia.
Sebelumnya, usai ditunjuk menjadi Ketua TKN, Erick meyakini persahabatan antara dirinya dan calon wakil presiden Sandiaga Uno tidak akan retak.
Sebab kata Erick, dirinya tetap profesional menjalankan tugasnya sebagai Ketua TKN dan bisa memposisikan sebagai sahabat dari Sandiaga.
"Insya Allah nggak (retak). Kalau kuncinya profesional dalam sebuah persahabatan, itu akan jangan dilihat hari ini, tapi lihat masa lalu dan masa depan ," ujar Erick di Posko Cemara, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/9/2018) malam.
Erick pun menuturkan, keadaan manusia kadang di atas kadang di bawah. Karena itu, kata Erick, siapa pun harus menerima atas perubahan tersebut.
Baca Juga: Demo Emak-emak di Bawaslu, Sindir Sandiaga dan Sebut Gagal Kawin
"Kita harus siap atas perubahan itu, dan Insya Allah kami di sini sendiri tadi kalau dibilang bertarung, kita keberatan. Di sini kita ingin mempunyai pesta demokrasi yang bersahabat, menunjukkan kepada dunia bahwa kita bangsa besar," ucap Erick.
Lebih lanjut, pengusaha media itu menuturkan dirinya tetap bersahabat dengan Sandiaga meski berbeda pilihan. Ia mencontohkan ketika Jokowi berpelukan dengan rivalnya Prabowo Subianto, dirinya bisa melakukan hal yang sama dengan Sandiaga.
"Saya rasa kuncinya bukan bertarung. Justru di sini, kalau kita cinta Indonesia, kita harus bersahabat, tapi juga bermartabat. Kalau Pak Jokowi berpelukan dengan Pak Prabowo, ya, saya juga pelukan dengan Pak Sandi di lapangan basket," tandasnya.