Demokrat Akan Rugi Berdiri di Dua Kaki saat Pilpres 2019

Rabu, 12 September 2018 | 17:29 WIB
Demokrat Akan Rugi Berdiri di Dua Kaki saat Pilpres 2019
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu Prabowo Subianto. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim Riset Lingkar Survey Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan isu dua kaki Partai Demokrat bakal merugikan di Pemilu 2019. Hal tersebut dikarenakan isu dua kaki merupakan stigma buruk yang berkembang dan akan merusak imej dari partai berlambang bintang mercy tersebut.

Adjie mengatakan seharusnya Demokrat secara penuh mendukung pasangan Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno dalam gelaran Pilpres 2019. Hal tersebut karena secara resmi Demokrat menjadi bagaian dari partai koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga.

"Sebagai partai yang secara resmi mendukung Prabowo - Sandiaga, Demokrat harus lebih optimal dalam mendukung. Mereka harus berharap ada efek elektoral dari Prabowo - Sandiaga," kata Adjie di Kantor LSI Denny JA, Jalan Pemuda Nomor 70, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (12/9/2018).

Adjie mengatakan efek elektoral dari Pencapresan Prabowo-Sandiaga jangan sampai sepenuhnya jatuh ke tangan Gerindra. Dirinya juga berpendapat tokoh-tokoh dari Demokrat seharusnya turun ke grass roots dalam kampanye nanti, karena nantinya akan menguntungkan bagi Demokrat.

Baca Juga: Demokrat Main Politik 2 Kaki, Kubu Jokowi Klaim Tak Ambil Untung

"Jadi harusnya mereka konsisten. Misal, AHY turun berkampanye untuk Prabowo - Sandiga. Kita lihat itu akan menguntungkan Demokrat karena orang yang memilih Prabowo - Sandiaga melihat bahwa Demokrat juga bagian dari koalisi," jelasnya.

Sebagai bagian dari koalisi, Adjie menambahkan Demokrat juga harus konsisten dalam memberikan dukungan. Dirinya berpendapat semua kader Demokrat harus satu komando, satu suara dalam memberikan sikap dan dukungan.

Ya tapi kan dilihat tidak konsisten. Artinya ada angin yg diberikan oleh DPP. Semua kader partai harusnya mengikuti dong putusan partai, kalau tidak konsisten kan terbaca publik sebagai dua kaki yang itu sentimen negatif bagi Demokrat. Dilihat plin - plan, ragu-ragu. Itu akhirnya justru merusak Demokrat," tandas Adjie.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI