Ultah ke-69 Tahun, SBY Klaim Dipuji Selama 10 Tahun Jadi Presiden

Rabu, 12 September 2018 | 14:22 WIB
Ultah ke-69 Tahun, SBY Klaim Dipuji Selama 10 Tahun Jadi Presiden
SBY Ajak Nonton Asian Games di GBK ( Instagram )
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bahkan, kesaksian 488 halaman dalam laporan bukti yang tersedia untuk Asia Sentinel tersebut, menjabarkan penipuan berkali-kali lebih besar daripada yang pernah dijelaskan sebelumnya. Menurut laporan itu, masalah itu mengingatkan kembali pada terbentuknya Bank Century pada tahun 2004.

Bank itu diduga telah menjadi gudang ratusan juta dolar yang dikendalikan oleh SBY. SBY berkuasa di platform reformasi dan dianggap sebagai kepala eksekutif yang jauh lebih mampu daripada para pendahulunya.

Sebuah “kelompok kolektif utama yang terdiri dari 30 pejabat pemerintah Republik Indonesia” bekerja sama selama lebih dari 15 tahun “dalam upaya untuk mencuri, mencuci, dan menyembunyikan lebih dari 6 miliar dolar AS kejahatan di bawah perintah Presiden Indonesia sebelumnya, dan mantan Gubernur Bank Indonesia dan Wakil Presiden Indonesia Boediono,” kata laporan itu.

Bank Indonesia dan LPS diduga bertindak sebagai “penyamar dan rekan konspirator” sejak tahun 2003, beroperasi sebagai “Kelompok penjahat terorganisir seperti yang didefinisikan di bawah Konvensi PBB Melawan Korupsi (“UNCAC”) dan Konvensi PBB Melawan Kejahatan Terorganisiasi Transnasional (“UNTOC”).

Baca Juga: SBY Dituding Lakukan Konspirasi Kejahatan Terbesar Dalam Sejarah

Dari hasil laporan investigasi ini juga menyatakan bahwa pencurian tersebut terjadi dalam lima fase yang berbeda, yang diawali dengan penyimpangan peraturan Bank Indonesia dan kegagalan untuk mengatur, tetapi kemudian pindah ke tahap yang berurutan, di mana LPS, bank sentral, dan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia, antara lain, terlibat dalam “penggelapan, pencurian, penipuan, penyuapan, penyembunyian, pencucian audit wajib, dan pencucian uang” dengan proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Meskipun skandal Bank Century telah dibahas secara mendalam baik di media domestik maupun internasional, namun laporan tersebut menimbulkan dugaan baru, dan melaporkan bahwa Bank Century secara curang dibuat dan dilisensikan sejak awalnya, dengan asetnya digelembungkan oleh catatan berharga yang disumbangkan dari unit Nomura International PLC, serta surat pinjaman dari presiden bank tersebut saat itu, Robert Tantular, dan rekan-rekannya.

Ketika sistem keuangan global jatuh pada tahun 2008, Komite Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia (KSSK) yang dipimpin oleh Gubernur Bank Indonesia Boediono dan lainnya, meningkatkan suntikan modal darurat sebesar 75 juta dolar AS hingga setara dengan 732,66 juta dolar AS untuk mencoba menyelamatkan bank tersebut.

Segera lebih dari 290 juta dolar AS dana gelap dan suap kampanye ilegal dicuci dari Bank Century ke Bank Central Asia, Bank JP Morgan, Bank Danamon, dan Bank Mandiri, menurut Laporan Biro Audit Negara Indonesia tanggal 23 Desember 2011.

Menurut laporan itu, rekening di Bank Century diduga dipalsukan dengan nama Budi Sampoerna - raja tembakau dan salah satu orang terkaya di Indonesia. Bahkan, pada akhirnya, rekening itu mencapai 245 juta dolar AS meskipun Sampoerna diduga hanya memiliki Rp 196,854 miliar di Bank tersebut.

Baca Juga: Wasekjen Demokrat: SBY Perintahkan Partai Bermain Dua Kaki

Menurut Badan Pemeriksa Keuangan Indonesia, pemilik utama Tantular dan para pejabat Bank Century lainnya membuat lebih dari 2.000 rekening palsu untuk Tantular sendiri, untuk menggelembungkan portofolio pinjaman Bank Century yang palsu dengan menggunakan sekuritas palsu Nomura untuk mendukung rasio kecukupan modal yang disyaratkan oleh Bank Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI