Tawuran, Massa FBR dan Pemuda Pancasila Tangsel Saling Bacok

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 11 September 2018 | 21:11 WIB
Tawuran, Massa FBR dan Pemuda Pancasila Tangsel Saling Bacok
Massa Forum Betawi Rempub (FBR) dan Pemuda Pancasila bentrok di Tangerang Selatan, sehingga menodai perayaan tahun baru Islam, Selasa (11/9/2018). [Suara.com/Anggy Muda]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Massa Forum Betawi Rempug (FBR) dan Pemuda Pancasila bentrok di Tangerang Selatan, sehingga menodai perayaan tahun baru Islam, Selasa (11/9/2018).

Tawuran tersebut berlangsung dalam durasi cukup lama di Jalan Siliwangi, Pamulang, Tangerang Selatan.

Dalam bentrokan tersebut, anggota kedua ormas saling serang memakai senjata tajam. Tak pelak, tawuran tersebut membuat takut para pengguna jalan.

Warga setempat terlihat berhenti di pinggir jalan selama tawuran yang terjadi sekitar 30 menit tersebut.

Baca Juga: Pelatih Mauritius: Indonesia Menang Beruntung...

Sejumlah polisi menggunakan tiga mobil dari Polsek Pamulang tampak berada di lokasi, mencoba membubarkan aksi tawuran.

Kapolsek Pamulang Komisaris Endang Sukmawijaya mengatakan, bentrokan terjadi antara ormas FBR dan PP di Pamulang yang dipicu perusakan posko ormas PP di Ciputat.

"Pemicunya akibat perusakan posko PP di Ciputat, dan ada dugaan pembacokan salah sasaran oleh anggota FBR," katanya saat dihubungi Suara.com.

Beruntung dalam bentrok itu tidak ada korban jiwa, karena diantisipasi petugas kepolisian. Namun, Endang memastikan polisi masih berjaga dilokasi guna mengantisipasi terjadinya bentrok susulan.

"Penyebab pastinya belum ketahuan, tetapi diduga. Kami juga masih mengumpulkan keterangan saksi," tukasnya.

Baca Juga: Kapal Perang KRI Rencong-622 Terbakar dan Karam di Sorong

Farhan, warga sekitar, mengatakan bentrok ormas FBR dan PP di wilayahnya sering terjadi. Penyebabnya, karena rebutan lahan parkir dan sejumlah proyek di jalanan.

"Sudah sering mas bentrok FBR dan PP di sini. Tidak sedikit yang kena bacok dan akhirnya mati. Bikin malu saja. Apalagi ini terjadi di saat tahun baru Islam," jelasnya.

Harusnya, kata dia, keberadaan ormas itu dapat menciptakan rasa aman di masyarakat. Bukan sebaliknya, membuat takut masyarakat dan menjadi preman.

Nadia, pengguna jalan yang melihat bentrok menambahkan, dirinya sangat takut melintasi lokasi. Massa FBR dan PP terlibat saling bacok menggunakan parang dan celurit.

"Takut mas mau lewat kalau bentrok begini. Apalagi tadi saya lihat mereka pada bawa sajam dan mau saling bacok. Mendingan cari aman, menjauh saja," pungkasnya.

Kontributor : Anggy Muda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI