Tahun Baru Islam 1440 Hijriah, MUI: Dermawan, Bantu Gempa Lombok

Selasa, 11 September 2018 | 09:14 WIB
Tahun Baru Islam 1440 Hijriah, MUI: Dermawan, Bantu Gempa Lombok
Seorang laki-laki melintas di dekat masjid yang kubah menaranya roboh akibat gempa di Labuhan Lombok , Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, NTB, Senin (20/8). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan kepada kaum Muslimin agar menyambut Tahun Baru Islam 1440 Hijriah dengan penuh keimanan, ketakwaan dan keikhlasan serta senantiasa mengharap ridho Allah dalam suasana hati yang sejuk, tenang dan damai.

"Kami berharap semoga di tahun 1440 Hijriah ini kita semua dapat meningkatkan amal kebajikan agar dapat memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya bagi umat manusia, bangsa dan negara," kata Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi dalam siaran pers, di Jakarta, Selasa (11/9/2018).

Pihaknya menyeru kepada kaum muslimin untuk mengembangkan sikap toleransi, menjaga keseimbangan dan bersikap adil dalam menjalankan ajaran agama agar tidak terjebak pada pertentangan dan perselisihan sempit demi mewujudkan persaudaraan Islam dan persatuan umat.

Pihaknya pun mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk mengembangkan wawasan kebhinnekaan sejati, menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang rukun, harmonis, saling menghormati, mencintai dan menolong dalam semangat persaudaraan kebangsaan.

Baca Juga: Libur Tahun Baru Islam, Ancol Sajikan Atraksi Ilusionis di Pantai

Terlebih di tahun politik saat ini, Zainut meminta semua pihak khususnya elit politik agar bisa menahan diri dalam mengekspresikan sikap politiknya termasuk dalam menyampaikan pendapat agar tidak membuat suasana semakin panas dan penuh dengan kecurigaan. Menurut dia, perbedaan pilihan politik tidak harus diwarnai dengan saling menjelekkan, memfitnah, menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian.

"Karena hal tersebut selain tidak memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat, juga dapat menimbulkan gesekan dan retaknya bangunan kebangsaan kita. Jadikanlah perbedaan aspirasi politik sebagai rahmat untuk saling menghormati dan memuliakan agar ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah tetap terpelihara," katanya.

Ia pun menyoroti tentang tujuan dibentuknya NKRI yakni untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Tujuan yang luhur tersebut, menurut pandangan kami belum sepenuhnya dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah agar sungguh-sungguh bekerja dan berpihak kepada kepentingan rakyat kecil sehingga kesenjangan dan ketidakadilan dapat segera diatasi.

Baca Juga: Tahun Baru Islam, Ulama Minta Umat Jaga Keutuhan NKRI

Terakhir, MUI mengajak kepada seluruh bangsa Indonesia agar menjadikan Tahun Baru Islam 1440 Hijriah sebagai tahun kepedulian sosial terhadap sesama. Terkait hal itu, MUI mengimbau kepada para dermawan, pengusaha baik BUMN maupun swasta untuk menggalang solidaritas nasional untuk meringankan beban penderitaan para korban gempa bumi, khususnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI