Suara.com - Dua bulan setelah penangkapan terduga teroris berinisial IL (41) di jalan Perumnas 6B, RT 8 RW 62 Condongsari, Condongcatur Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta sekitar pukul 14.30 WIB tak membuat Ida istri IL lemah. Seperti diketahui sebelumnya, IL merupakan seorang pembisnis kuliner “ Ayam Bakar Bu Titik” yang dikelolanya sejak kurang lebih 5 tahun lalu.
Yoyok Teguh Prasetyo selaku ketua RT 08, saat ditemui di rumahnya menjelaskan, usaha yang dijalankan istri IL masih berjalan seperti biasa. Bahkan, sehari setelah penangkapan menurut Yoyok warungnya masih buka dengan jam buka yang normal.
“Sehari kejadian penangkapan sudah buka warung makannya, keseharian sudah biasa juga,’’ kata Yoyok.
Ia mengatakan, sudah 3 sampai 4 kali bertemu dengan Ida, dalam lawatannya Ida menjelaskan, kondisi suaminya. Menurut yoyok, suami Ida sudah sudah diketahui keberadaanya, IL kini berada di Polda DIY dalam kondisi baik saja.
Baca Juga: Polda DIY Siapkan Sanksi untuk Polisi Air yang Berfose Injak Hiu
“Terakhir yang saya tahu dari istrinya, IL di Polda DIY, itu dari istrinya kan istrinya sudah dijeguk dari pihak kepolisian juga. Istrinya juga ke sana, kondisinya kabarnya baik-baik saja,’’ kata Yoyok mengulang apa yang dikatakan Ida.
Yoyok mengatakan, kejadian penangkapan itu membuat Ida harus tetap hidup, sebab tanpa Ida keempat anaknya tidak ada yang menafkahi, sebelumnya IL-lah yang sehari-hari memberikan penghidupan, namun setelah tak ada lagi dan dibawa ke Polda DIY. Ida menjadi orang pertama yang bertanggungjawab mengurus anak-ananya.
“Ke empat anaknya di nafkahi bu Ida, ketika suaminya diperiksa dan tidak bertemu, usaha ayam bakar bu titik di lanjutkan bu ida,’’ kata Yoyok.
Walaupun Yoyok tidak memungkiri, tiga hari kejadian penangkapan tersebut stigma buruk akan Ida selalu didapat Yoyok. Banyak masyarakatnya bertanya apa yang terjadi pada keluarga IL yang dikaitan dengan jaringan teroris.
“Kini stigma sejauh yang saya tahu gak ada, dulu 3 hari setelah penagkapan banyak warga yang tanya soal penangkapan. Tapi sekarang sudah gak,’’ ujarnya.
Baca Juga: Perempuan yang Mau Terobos Mapolda DIY adalah Guru Ngaji
Dalam pengakuan Yoyok, Ida mengaku, suaminya tidak terlibat di jaringan apapun, bahkan ida menegaskan apa yang dilakukan suaminya tujuannnya baik sering membantu masyarakat sekitar, terlebih saat bulan puasa tiba dan hari-hari biasanya.
“Saya melihat diri dia, selama ini menurut dia tujuan dia selama ini baik,’’ kata Yoyok.
Dalam pantauan Suara.com, warung ayam bakar bu Tutik buka dalam kondisi normal, tidak ada satu hal yang buruk dari warung ayam tersebut. Bahkan kini warungnya makin ramai sama seperti sebelum terjadi penangkapan.
“Usahanya normal, dari pagi sampai jam 21.00 WIB buka. Sama seperti biasanya,’’ ujar Yoyok.
Kontributor : Abdus Somad