Suara.com - Nampaknya Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat kurang peka terhadap warganya yang alami musibah seperti Rayyan Haryo Ardianto seorang bayi yang terlahir tanpa anus.
Bayi malang tersebut putra dari pasangan Haryanto (44) dan Oklavia Supriatin (39) warga Kecamatan Beji.
Lokasi rumah bayi yang tak memiliki anus itu hanya berjarak kurang dari 2 kilometer dari kantor Pemkot Depok, namun Pemkot Depok melalui Dinas Sosial baru mau membantu pengobatan Rayyan.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial Kota Depok Devi Maryori mengatakan, sudah mengetahui perihal bayi Rayyan lahir tanpa anus.
Dinas Sosial Depok kata dia akan melakukan koordinasi dengan Badan Zakat Nasional (Baznas) Depok.
"Rencananya saya akan berkoordinasi dengan Baznas," ucap Devi kepada Suara.com, Senin (10/9/2018).
Alasan baru membantu bayi tanpa anus itu, ia beralasan pihak keluarga bayi belum datang ke Dinas Sosial.
Sebab, memproses bantuan itu membutuhkan data sehingga mempermudah pengurusan bantuan.
"Kami butuh beberapa data dari keluarga. Sedang dilacak oleh tim di lapangan, ya jemput bola," tandasnya.
Diketahui Rayyan Haryo Ardianto bayi yang lahir tanpa anus sudah menjalani operasi di RSPAD Gatot Subroto yang pertama.
Operasi dilakukan untuk membuang kotoran yang menumpuk di perutnya.
Kondisinya kini sudah semakin membaik pasca operasi pertama yang dilakukan pada 31 Juli 2018 di RSPAD Gatot Soebroto.
Direncanakan pada 31 Oktober 2018 Rayyan akan dioperasi kedua untuk pembuatan anus. Namun, pihak keluarga sangat membutuhkan bantuan untuk perawatan Rayyan selama belum memiliki anus.
Kontributor : Supriyadi