Tak Ditemui Bos Grab Indonesia, Pengojek Online Buang Muka

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 10 September 2018 | 16:13 WIB
Tak Ditemui Bos Grab Indonesia, Pengojek Online Buang Muka
Dua pengemudi ojek online dari Grab dan Go-Jek di Jakarta. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua ratusan pengojek online Grab Indonesia yang menggelar aksi massa di depan gedung Lippo Kuningan, Setia Budi, Jakarta Selatan, memalingkan wajah saaat staf perusahaan aplikasi penyedia jasa transportasi tersebut menemui mereka, Senin (10/8/2018).

Willy Timor, peserta aksi tersebut, mengatakan perwakilan massa aksi memalingkan wajah saat menemui staf Grab Indonesia di dalam gedung.

“Sebab, kami menginginkan Country Director Grab Indonesia Rizki Kramadhibrata yang menemui kami. Tapi ini, lagi-lagi mereka hanya menyuruh staf yang tak memunyai kewenangan menentukan kebijakan,” kata Willy.

Ia menuturkan, aksi massa tersebut digelar untuk menuntut Grab Indonesia menaikkan tarif ojek per kilometer, sehingga bisa menaikkan pendapatan mereka.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Masih Dibayangi Kebijakan AS

Willy mengatakan, massa bernegosiasi dengan Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar, dan menghasilkan kesepakatan 10 orang perwakilan untuk masuk mediasi ke kantor Grab Indonesia.

“Perwakilan kami akhirnya masuk. Tapi di dalam ternyata cuma ditemui staf Grab Indonesia. Perwakilan kami langsung memalingkan wajah dan kembali keluar,” kata Willy.

Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besaar Indra Jafar yang berada di lokasi berusaha meyakinkan massa untuk membubarkan diri dan memercayai staf Grab Indonesia untuk menyampaikan protes mereka ke Rizki Kramadhibrata.

"Tapi, mereka tetap menginginkan Direktur Grab Indonesia yang datang menemui. Tapi Pak Rizki ada kegiatan di luar. Maka, dia diwakili pihak manajemen, tapi tetap ditolak,” kata Indra Jafar.

Karenanya, kata Indra, massa tetap menggelar aksi. ”Sudah kami imbau, aksi  ini harus tertib, jangan sampai mengganggu pengguna jalan.” [Martalena Panjaitan]

Baca Juga: Bawaslu: Ada 1 Juta Pemilih Ganda di 285 Kabupaten dan Kota

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI