Suara.com - Seorang perempuan tunawisma yang terindentifikasi bernama Wati, melahirkan seorang bayi laki-laki di kolong jalan layang Rawabuaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Ketika dievakuasi oleh tim Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Minggu (9/9/2018) Wati dan bayinya tersebut dalam kondisi lemas.
Saat ini, Wati dan bayinya berada di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 1 Kedoya, Jalan Puri Kembangan Nomor 100, Kembangan, Jakarta Barat. Wanita 39 tahun dan bayinya tersebut berada di panti sosial guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Kepala Panti Sosial PSBI Bangun Daya 1 Kedoya, Masyudi mengatakan, Wati dan bayi laki-lakinya yang diberi nama Andi Sadeli tersebut tiba di panti sekitar pukul 15.31 WIB pada Minggu (9/9/2018). Dari informasi yang dihimpun, diketahui Wati merupakan seorang tunawisma dan mengalami sedikit gangguan kejiwaan.
"Kita terima, namanya Wati. Nama anaknya Andi Sadeli. Kebetulan hasil penyidikan teman-teman namanya ngakunya Wati, lahir di Wonosobo, 2 Agustus 1979," kata Masyudi di Kantor PSBI Bangun Daya 1 Kedoya, Kembangan, Jakarta Barat, Senin (10/9/2018).
Baca Juga: Mediasi Gugur, Nikita Mirzani Ingin Buru-buru Bebas
Masyudi mengatakan, pihaknya masih mendalami kondisi kejiwaan Wati guna mendapat info lebih lanjut. Diketahui, Andi Sadeli merupakan anak Wati yang ke-7.
"Ibu ini terlihat seperti gelandangan. Saya masih proses assessment kondisi kejiwaannya tidak stabil. Kita tanya selalu kaya tidak nyambung. Kemudian info terkait dia melahirkan sendiri ini merupakan yang ke-7," jelasnya.
Menurut dia, Wati dan putranya kini ditempatkan di ruangan khusus. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga kondisi Andi Sadeli yang sebelumnya diketahui hanya tidur beralaskan kardus tanpa selimut.
"Di panti kami, kita masukkan ke panti khusus juga. Khusus dalam artian memang dalam proses ini harusnya di RS karena baru melahirkan. Tapi kelihatan dari fisik si ibu, bagus dan sehat. Tadi juga saya lihat dia jalan-jalan, mandi biasa saja. Mungkin sudah melahirkan yang ke-7," tutur Masyudi.
Sebelumnya pada Minggu (9/8/2018) pagi, Koordiantor P3S, Amir mendapat informasi dari pedangan asongan mengenai Wati yang melahirkan di kolong jembatang layang Rawabuaya.
Baca Juga: Polisi Enggan Kabulkan Permohonan Rehabilitasi Richard Muljadi?
"Kami langsung ke lokasi. Awalnya, ibu itu tidak mau dievakuasi. Dia malah marah-marah, agaknya stres, masih down, karena melahirkan sendirian. Anaknya juga semalaman tidur tanpa selimut. Tidak ada selimut. Bayinya cuma ditidurkan beralaskan kardus," jelasnya.