Suara.com - Amerika Serikat mengirim pesan ke Iran untuk memulai perundingan. Hal itu diungkapkan Presiden Iran Hassan Rouhani pada Sabtu (8/9/2018) dalam pidatonya yang disiarkan televisi.
Ketegangan Iran dengan Amerika Serikat terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mundur dari perjanjian nuklir dengan Iran pada Mei dan memberlakukan kembali sanksi atas Iran pada bulan lalu.
Trump mengatakan akan bertemu dengan pemimpin Iran.
"Dari satu sisi, mereka berusaha menekan rakyat Iran, di sisi lain, mereka mengirim pesan setiap hari melalui berbagai cara, dengan kami diharapkan datang dan berunding," kata Rouhani.
Baca Juga: PM Malaysia Doakan Jokowi - Ma'ruf Amin Sukses di Pilpres 2019
Dia menambahkan, "Mereka mengatakan kami diharapkan berunding di sini, kami diharapkan berunding di sana. kami ingin menyelesaikan masalah... Apakah kami bisa melihat pesan Anda?... atau apakah kami bisa lihat tindakan keji Anda?"
Washington bertujuan memaksa Teheran mengakhiri program nuklirnya dan dukungannya kepada kelompok-kelompok militan di Suriah dan Irak.
Sanksi-sanksi AS yang menyasar sektor minyak Iran dijadwalkan diberlakukan lagi pada November.
"Iran menghadapi perang ekonomi, psikologi dan propaganda", kata Rouhani, menunjuk Amerika dan Israel sebagai musuh utama Republik Islam itu. (Antara)
Baca Juga: Kenal Richard Muljadi, Mario Lawalata Tak Pernah Nongkrong Bareng