Tak Seperti Sandiaga, Kubu Jokowi Tukar Dolar Tanpa Terekspos

Sabtu, 08 September 2018 | 13:18 WIB
Tak Seperti Sandiaga, Kubu Jokowi Tukar Dolar Tanpa Terekspos
Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno menukarkan 1.000 Dolar Amerika Serikat miliknya di Dua Sisi Money Changer, Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/9/2018). [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden Jokowi dan calon wakil presiden Ma'ruf Amin, Lodewijk Freidrich Paulus memuji cara Sandiaga yang menukar sebagian uang dolar AS miliknya ke rupiah.

Menurut Lodewijk, upaya yang dilakukan Sandiaga merupakan bentuk nasionalisme anak bangsa yang harus dihargai.

"Saya pikir itu bagus, sebagaimana pertanggungjawaban anak bangsa bentuk nasionalisme seperti itu kan bagus tentunya kita hargai, gitu loh," ujar Lodewijk di Rumah Aspirasi, Jalan Proklamasi Nomor 19, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2018).

Ia berharap, upaya yang dilakukan Sandiaga bisa ditiru oleh pihak-pihak lain termasuk perusahan-perusahaan.

"Mudah-mudahan bisa ditiru oleh yang lain, katakan dari perusahaan-perusahaan yang punya dolar tuker gitu, kan jadi banyak," kata dia.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar itu mengklaim banyak dari kubu Jokowi - Ma'ruf Amin juga sudah melakukan upaya seperti yang dilakukan Sandiaga. Namun kata Lodewijk, aksi dari kubu Jokowi - Ma'ruf Amin belum banyak diketahui orang.

"Itu sudah banyak yang melakukan, tanpa terekspos sudah banyak yang melakukan, karena itu lah," tandasnya.

Seperti diketahui, Sandiaga menukarkan 40 persen aset dolar AS miliknya pada Kamis (6/9/2018). Sandiaga mengakui, aksinya menukar uang dolar AS ke rupiah saat nilai tukar mata uang Indonesia terhadap dolar AS melemah tersebut adalah pencitraan.

Ia berharap, aksinya tersebut diikuti oleh masyarakat yang mempunyai dolar AS, sehingga bisa membantu menguatkan posisi rupiah terhadap dolar AS.

"Kayaknya kita perlu pencitraan seperti ini. It's okay (tidak apa-apa), kalau politikus bilangnya pencitraan, ya pencitraan, tapi ini simbolis menunjukkan bahwa kita bisa melakukan," kata Sandiaga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI